Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Menanti World Surf League 2022 Championship di Banyuwangi, Kompetisi Selancar Paling Bergengsi di Dunia

Menanti World Surf League 2022 Championship di Banyuwangi, Kompetisi Selancar Paling Bergengsi di Dunia

BANYUWANGI–Kabupaten Banyuwangi mendapat kehormatan menjadi tuan rumah World Surf League (WSL) Championship Tour, kompetisi selancar paling bergengsi di dunia, yang bakal digelar Mei-Juni 2022. World Sutf League merupakan kompetisi dengan media engagement terbesar ketiga di dunia setelah NBA dan NFL (American football).

Persiapan pagelaran event olahraga bergengsi tersebut terus dimatangkan. Rapat persiapan WSL telah dilakukan di Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut serta dalam rapat yang juga dihadiri oleh Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenkomarves, Kosmas Harefa, serta lintas kementerian dan lembaga serta pihak terkait, ada perwakilan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), dan planning events international World Surf League 2022, Tim Hain.

Ipuk mengatakan WSL akan menjadi salah satu instrumen pemulihan ekonomi. Bisa menjadi milestone untuk bangkitnya pariwisata.

“Banyuwangi siap menjadi tuan rumah, kami sangat menyambut antusias event ini. WSL yang menjadi salah satu ajang internasional dengan perhatian luas dari seluruh dunia, akan menjadi momentum penting dunia pariwisata nasional terutama khususnya bagi Banyuwangi,” kata Ipuk.

Planning and Development PSOI Anggi Yuhista mengatakan, WSL Champion Tour merupakan ajang yang memiliki peminat yang sangat tinggi. Menurutnya, World Surf League memiliki engagement sosial media nomor tiga setelah NBA dan NFL. “Engagement sosial medianya masih di atas MotoGP yang rangking 9. WSL ini akan menjadi sarana promosi yang tinggi bagi daerah penyelenggaranya, yakni Banyuwangi” kata Anggi.

Baca Juga:

Pengukuhan Rijalul Ansor Banyuwangi, Ipuk Ajak Tebarkan Moderasi Beragama di Kalangan Milenial
Belanja Tanggal Cantik 12.12, Bupati Ipuk Borong di Pasar Jenang Pendarungan
Pemkab Banyuwangi Siapkan Data Disabilitas Terintegrasi
Berkat Kembangkan UMKM Selama Pandemi, Banyuwangi Raih Natamukti Award 2021
Matangkan Passion Anak Muda Banyuwangi Membangun Startup Melalui Jagoan Digital 2021
Jelang Hari Jadi Banyuwangi ke-250, Warga Napak Tilas Petilasan Prabu Tawangalun
Kesenian Rengganis Banyuwangi, Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Dari Kemeriahan Artos Kembang Langit, Tercetus 10 Desember jadi Hari Seni Rupa Banyuwangi

Demikian pula kunjungan wisata dan dampak ekonomi yang akan ditimbulkan. Menurut hasil riset dari PSOI, berdasarkan penyelenggaraan WSL Championship di beberapa tahun sebelumnya, terdapat lonjakan kunjungan wisatawan pada tempat-tempat penyelenggaraan tersebut.

World Surf League Bisa Tingkatkan hingga 90% Kunjungan Wisatawan

“Riset yang kami lakukan di tuan rumah WSL setiap tahunnya terjadi lonjakan konstan kunjungan wisatawan, bisa mencapai antara 80 sampai 90 persen. Selain itu rata-rata lama menginap mereka bisa sampai sembilan hari dan membelanjakan uang sebesar US$ 777 tiap satu orangnya,” jelas Anggi.

“Kami yakin dengan digelarnya kembali WSL di 2022, akan kembali mengerek kunjungan wisata sekaligus menaikkan perputaran ekonomi yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19,” papar Anggi.

Selama pandemi Indonesia telah terjadi penurunan kunjungan wisatawan dari kalangan peselancar. Anggi memaparkan tahun ini, hanya terdapat 233 ribu wisatawan. Jumlah ini menurun hingga 84,26 persen apabila dibandinkan dengan jumlah kunjungan wisatawan peselancar di tahun 2019. Dengan jumlah penurunan yang sangat besar tersebut, diperkirakan US$ 973 juta potensi ekonomi hangus.

Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenkomarves, Kosmas Harefa, mengatakan terus berkoordinasi untuk menyukseskan World Surf League.

“Kami minta pihak-pihak terkait bergerak cepat menyiapkan berbagai kebutuhan sesuai dengan regulasi yang ada di WSL. Kami tidak ingin ada kendala dalam penyelenggaraaanya,” ujar Kosmas.

Kosmas mengatakan tren pariwisata ke depan telah berubah dari yang awalnya crowd tourism, menuju pariwisata yang berkualitas. “Kita tidak bisa lagi berpegang pada kuantitas, tapi kini adalah pariwisata yang berkualitas. Selama ini penggemar surfing di dunia dikenal sebagai wisatawan yang memiliki spending dan length of stay-nya tinggi. Sport tourism seperti WSL ini harus didorong penuh. Apalagi daerah penyelenggaranya, yakni Banyuwangi telah terbukti memiliki komitmen yang tinggi pula pada pariwisata,” kata Kosmas.

Kosmas menambahkan Kemenkomarvest juga terus berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga negara terkait untuk mematangkan World Surf League ini. Mulai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian PUPR, Keimigrasian, dan berbagai kementerian serta lembaga lainnya. Kosmas menarketkan paling lambat akhir April 2022 segala persiapan dan kebutuhan WSL semua beres.

World Surf League dijadwalkan akan digelar di Pantai Plengkung atau yang biasa dikenal dengan G-Land, pada 28 Mei – 6 Juni 2022. Pantai Plengkung yang berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo tersebut telah dikenal di kalangan peselancar dunia. Pada dekade tahun 1980-an, Pantai Plengkung telah ditetapkan sebagai salah satu 10 pantai yang memiliki ombak terbaik bagi surfing di seluruh dunia.

Bahkan menurut Ketua Umum PSOI, Arya Sena Subyakto, rekor ombak di Pantai Plengkung dalam menghadirkan angka sempurna bagi para peselancar, masih belum bisa dipecahkan di tempat lain hingga saat ini. “Pada tahun 1995 hingga 1996, pernah digelar kejuaraan surfing di Plengkung yang menghadirkan 10 kali angka sempurna dalam satu kejuaraan, karena tak lepas dari faktor ombak di pantai tersebut. Sampai saat ini rekor tersebut masih belum bisa ditandingi oleh tempat manampun termasuk Pantai Hawai sekalipun,” terangnya.

Dengan daya jual yang memikat ini, menurut Arya bisa menjadi magnet bagi para peselancar di seluruh dunia untuk hadir di Banyuwangi.

Banyuwangi sebenarnya telah disiapkan menjadi tuan rumah WSL pada 2020 lalu. Bupati Banyuwangi kala itu, Abdullah Azwar Anas pada 2019 telah bertemu perwakilan WSL untuk membahas segala persiapan. Namun karena terjadi pandemi Covid-19, event tersebut gagal dihelat pada 2020 karena situasi yang tidak memungkinkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *