Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Kembangkan Kreativitas Para Pelajar Melalui Festival Sastra Banyuwangi

Bupati Ipuk saat menyerahkan hadiah untuk pemenang Festival Sastra Banyuwangi

BanyuwangiNet.com – Sastra sebagai salah satu bentuk kreativitas terus dipacu di Kabupaten Banyuwangi, melalui Festival Sastra yang rutin digelar tiap tahunnya. Kali ini Festival Sastra digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Genteng, Sabtu (3/8/2024).

“Kreativitas di bidang sastra ini memiliki banyak manfaat dan dapat membantu anak-anak mengembangkan diri dengan lebih baik,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara.

Hasilnya sejak Festival Sastra rutin digelar di Banyuwangi, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, rata-rata rapor siswa di bidang literasi pada 2024 naik menjadi 82,01. dibandingkan tahun sebelumnya 73,48.

Ipuk juga menekankan pentingnya sastra dalam membentuk karakter anak. Di setiap karya sastra selalu ada pendidikan karakter yang bisa dipelajari.

Baca Juga: Smart Kampung Banyuwangi Dipresentasikan dalam Forum Smart City Asean di Laos

“Lewat sastra salah satu menanamkan pendidikan karakter menjadi lebih mudah diterima oleh para pelajar. Selain itu literatur kata-kata bermanfaat untuk menunjang komunikasi, dan memperkuat narasi yang akan disampaikan,” kata Ipuk.

Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, Festival Sastra dirangkai dengan perlombaan untuk merangsang kreatifitas pelajar dan guru.

Baca Juga: Potensi Industri Rumahan Pengolahan Ikan Tradisional di Muncar

Di Festival sastra ini terdapat lomba karya sastra yang diikuti oleh sekitar 400 pelajar di Banyuwangi. Seperti lomba Cipta Puisi Bahasa Indonesia, Cipta Puisi Bahasa Using (khusus guru), Baca Puisi (Bahasa Indonesia dan Using), Cipta Pentigraf (Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa), Cipta Geguritan, Cipta Cerpen (Bahasa Using), Speech Contest (Bahasa Inggris), hingga Story Telling (Bahasa Inggris).

Sebelumnya para peserta mengumpulkan karyanya via Google Meet dan Youtube. Kemudian karya tersebut dikurasi dan dijuri hingga tersisa 40 finalis.

“Setelah, itu 40 finalis terpilih ditampillan dan dipamerkan di babak final,” terang Suratno.

Beberapa karya yang ditampilkan adalah Geguritan berjudul Pamulangan, Puisi Bahasa Indonesia berdujul Aku Ingin Membaca Indonesia, Puisi Bahasa Using berjudul Merdekane Indonesia, Story Telling tentang Legenda Danau Toba, Malin Kundang, dan banyak lainnya.

Untuk cipta cerpen bahasa Using, karya yang ditampilkan adalah Lebaran Ring Kemiren, Rahasia Bisikan Nyi Semi, Kejiman, Merdeka Belajar Sinau Merdeka, Titisan Mbah Muk, dan lainnya,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *