Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Naskah Kuno Banyuwangi untuk Ingatan Kolektif Nasional 2024

Sosialisasi Pengarusutamaan Naskah Nusantara Ingatan Kolektif Nasional (IKON) di Banyuwangi, Selasa (7/5/2024).
Sosialisasi Pengarusutamaan Naskah Nusantara Ingatan Kolektif Nasional (IKON) di Banyuwangi, Selasa (7/5/2024).

BanyuwangiNet.com – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI mengusung naskah kuno dari Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi bagian dari Ingatan Kolektif Nasional (IKON) tahun 2024. Langkah ini bertujuan untuk memperteguh identitas keindonesiaan yang tak bisa terlepas dari dokumentasi masa silam yang berharga.

Hal ini diungkapkan pada acara Sosialisasi Pengarusutamaan Naskah Nusantara Ingatan Kolektif Nasional (IKON) yang berlangsung di Hotel Aston, Banyuwangi, pada Selasa (7/5/2024). Acara tersebut dibuka oleh Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Agus Sutoyo.

“Pada kegiatan ini, para narasumber dan pakar akan berdiskusi dan menelaah lebih dalam naskah kuno Banyuwangi yang akan dimasukkan dalam IKON,” ujar Agus Sutoyo dalam sambutannya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Serahkan Penghargaan Pembangunan Daerah ke Bupati Banyuwangi

Banyuwangi dipilih sebagai satu-satunya kabupaten yang mendapat program IKON dari Perpusnas, bersama dengan lima daerah bertaraf provinsi lainnya seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

“Banyuwangi terpilih dalam IKON karena memiliki tradisi naskah kuno yang kaya dan berakar dari tradisi setempat, ekosistem yang baik ditandai dengan banyaknya komunitas, aktivitas, dan perhatian masyarakat pada naskah kuno, serta mendapat dukungan kuat dari pemerintah daerah,” ungkap Agus Sutoyo.

IKON merupakan program Perpusnas bekerja sama dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) untuk mencatat naskah kuno secara nasional yang memiliki nilai penting bagi peradaban bangsa Indonesia. Naskah kuno yang terpilih sebagai IKON akan diusulkan untuk menjadi Memory of the World (MoW) oleh UNESCO.

Baca Juga: Berdampak pada Ekonomi, Bupati Ipuk Tetap Fokus Pembangunan Infrastruktur Jalan

Melalui sambungan video conference, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan terima kasih atas pengakuan dari Perpusnas atas naskah kuno Banyuwangi sebagai bagian dari warisan budaya penting bagi kebudayaan nasional, sejarah, dan ilmu pengetahuan melalui IKON.

“Kami berterima kasih atas program dari Perpusnas ini. Hal ini menjadi ikhtiar penting bagi Banyuwangi untuk memperkuat identitas dan budaya berbasis kekayaan masa silam,” ujar Bupati Ipuk.

Bupati Ipuk juga menyebutkan upaya pelestarian naskah kuno dan praktik kebudayaan yang mengiringinya di Banyuwangi, termasuk publikasi berbagai buku berbasis naskah kuno oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi.

“Buku-buku tersebut bisa diakses langsung di perpustakaan daerah atau melalui website Perpusda,” tambah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi, Zen Kostolani.

Selain upaya pelestarian naskah, Banyuwangi juga aktif dalam penyelamatan tradisi mocoan (Osing) dan mamaca (Madura), yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam living manuscript tradisi budaya di daerah tersebut.

Dengan langkah ini, Banyuwangi terus menunjukkan komitmennya dalam pelestarian warisan budaya yang berharga, serta semangat untuk memperkuat identitas kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *