Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Banyuwangi Gelar Musyawarah Nasional Badan Geopark, Perkuat Kerjasama Jejaring Geopark se-Indonesia

Musyawarah Nasional Badan Geopark
Selain Banyuwangi Ethno Wear, Pemkab Banyuwangi juga menggelar Musyawarah Nasional Badan Geopark dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival.

BanyuwangiNet.com – Badan Pengelola seluruh Indonesia kumpul di Banyuwangi mengikuti Musyawarah Nasional (Munas), Jumat (7/7/2023). Musyawarah Nasional Badan Geopark yang dinisiasi Pemkab Banyuwangi dan Geopark Ijen tersebut, bertujuan untuk memperkuat kerjasama jejaring Geopark se-Indonesia.

Munas yang diselenggerakan di Gedung Juang Banyuwangi ini dihadiri perwakilan 29 lembaga geopark di Indonesia seperti, Geopark Rinjani, Batur, Gunungsewu, Kaldera Toba, Ciletuh Palabuhan Ratu, Belitong, Raja Ampat, dan masih banyak lainnya.

“Geopark merupakan aset berharga yang harus kita jaga bersama. Melalui Munas ini, kami berharap dapat memperkuat kerjasama antar serta jejaring Geopark di Indonesia,” kata Ipuk.

Untuk itu, lanjut Ipuk, kerjasama antar jejaring Geopark Indonesia dapat menghasilkan ide dan gagasan tentang konservasi alam.

Baca Juga: Pembaharuan Inovasi, Kunci Peningkatan Kualitas Pendidikan di Banyuwangi

“Kami ingin belajar dari yang terbaik. Untuk itu kami berharap dapat menimba ilmu dari berbagai geopark Indonesia tentang konservasi alam dan pengelolaan Geopark Ijen,” imbuh Ipuk.

Geopark Ijen sendiri secara resmi ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG) atau warisan dunia dalam sidang tahunan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) di Paris, Prancis, Mei lalu.

Ketua Jaringan Geopark Indonesia (JGI), Mohamad Farid Zaini, mengatakan Ijen Geopark punya keunikan yang tidak dimiliki oleh Geopark lainnya. Menurutnya, Ijen Geopark memiliki paket lengkap.

Baca Juga: Begini Peran Inovasi dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan di Banyuwangi

“Ijen Geopark adalah paket lengkap. Dilihat dari lanskap vulkaniknya, formasi geologi yang unik, dan warisan budayanya, semuanya ada,” ujar Farid.

Ia mengaku takjub dengan program-program yang telah berjalan, seperti kegiatan edukasi di sekolah, pemberdayaan masyarakat, pelatihan geowisata, geo produk, hingga aspek konservasi Geopark Ijen.

“Ini menunjukkan keseriusan Pemkab Banyuwangi dan Geopark Ijen dalam menjaga warisan dunia ini,” tambah Farid.

Baca Juga: Libur Idul Adha, Destinasi Wisata dan Hotel Banyuwangi Kebanjiran Pengunjung

Sementara Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Banyuwangi, Abdillah Baraas menyebutkan bahwa pada tahap penilaian lalu, Ijen Geopark berhasil mendapatkan nilai tinggi, yakni skor 872.

“Meski demikian, kita tetap harus bekerja keras, melakukan pembenahan di berbagai aspek agar status UGG tetap bisa kita pertahankan pada masa revalidasi 2026 mendatang. Tentu dengan kolaborasi bersama pihak-pihak terkait ,” katanya.

Munas Badan Pengelpla Geopark se-Indonesia ini merupakan rangkaian dari Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang mengusung tema “The Magic of Ijen Geopark”, 5-9 Juli.

Selain peragaan kostum yang diselenggarakan pada puncak acara, BEC juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lain, di antaranya parade ethno wear, Munas Geopark, Muhibah Budaya, parade BEC, serta awarding dan konser musik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *