Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Rangkaian ‘Jagoan Banyuwangi’, Kini Banyuwangi Gelar ‘Jagoan Digital’ Ajak Anak Muda Tekuni Bisnis Digital


Jagoan Banyuwangi

BANYUWANGI – Setelah berhasil dengan “Jagoan Tani” dan “Jagoan Bisnis”, Banyuwangi kini menggelar kompetisi “Jagoan Digital”. Program Jagoan Digital ini mengajak anak-anak muda untuk menggeluti bisnis digital. Kandidat terpilih akan mendapatkan mentoring bisnis dari para narasumber berpengalaman, hingga stimulus modal senilai Rp. 50 juta dari pemkab.

“Tiga program inkubasi ini kita sebut “Jagoan Banyuwangi”. Tujuannya, menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan anak-anak muda. Kami dorong mereka yang berminat di sektor pertanian silakan ikut Jagoan Tani, yang passionnya berwirausaha ada jagoan Bisnis, dan sekarang yang berminat mengembangkan bisnis digital silakan sekarang mendaftar Jagoan Digital,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (23/11/2021).

Ditambahkan dia, program ini bertujuan mendidik anak muda lokal untuk menjadi wirausaha digital yang kreatif, inovatif, serta adaptif terhadap perkembangan zaman. “Kita ingin mencetak pengusaha-pengusaha muda hebat yang nantinya bisa ikut menggerakkan roda perekonomian Banyuwangi. Kita dorong anak muda terjun ke dunia bisnis, sekaligus kita siapkan stimulus modalnya,” kata Ipuk.

Ipuk menjelaskan, rangkaian kegiatan ini akan dimulai dari sesi mentoring hingga sesi khusus untuk Back-End dan Front-End yang sangat cocok untuk para pebisnis digital.

Selanjutnya, akan ada sesi dimana tim peserta akan berkoneksi dan berjejaring dalam satu rangkaian Connecting and Networking, serta dibekali ilmu tentang Business Leadership.

“Kompetisi ini telah terintegrasi. Bukan hanya ide atau rintisan bisnis digital dikompetisikan, tapi juga ada mentoringnya, dikoneksikan dengan perbankan, juga ada hadiah Rp. 50 juta untuk stimulus modal,” jelas Ipuk.

Baca Juga:

Putri Tanjung dan Bos-Bos Startup ke Banyuwangi, Tebar Inspirasi ke Anak-Anak Muda

Youth Creative Network Bantu Branding UMKM Desa di Banyuwangi

Program ini akan dikembangkan secara serius dengan melibatkan para pakar, komunitas dan praktisi bisnis. Sejumlah mentor dilibatkan untuk memperkaya dan sharing terkait bisnis digital. Mulai dari praktisi start up, akademisi, tokoh, hingga pebisnis sukses.

“Ada CEO & Founder of MAPID, Bagus Imam Darmawan; Co-founder &CEO Indiekraf Indonesia, M. Ziaelfikar Albaba; CEO Ruang Perintis, Brilyanes Sanawiri; Co-Fonder & President Qasir.id, Rachmat Anggara; dan masih banyak lainnya. Mereka akan sharing pengalaman dalam mengelola usaha digital kepada para peserta,” kata Ipuk.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Budi Santoso menjelaskan bahwa peserta yang terlibat Jagoan Digital ini nantinya diharapkan akan mampu menciptakan prototype bisnis digital, mengembangkan bisnis digital yang sudah berjalan, dan produk digital yang telah diciptakan dapat digunakan oleh konsumen.

“Silakan yang berminat bisa langsung mengirimkan ide bisnis maupun rintisan bisnis digitalnya melalui link: Peserta terpilih akan diumumkan pada 27 November 2021,” beber Budi.

Selanjutnya, sesi mentoring akan dilaksanakan pada 28 November – 5 Desember. Disusul sesi digital bootcamp 6-9 Desember, ditutup sesi pitch desk pada 10 Desember.

Bagian Inkubasi program inkubasi ‘Jagoan Banyuwangi’

“Jagoan Tani dan Jagoan Bisnis sudah kita gelar sebulan lalu. Jagoan Digital akhir bulan ini dimulai. Masing-masing menjangkau ratusan anak muda sesuai bidang usahanya masing-masing, yang syaratnya kemudian kita bikin harus go digital,” ujarnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bertemu anak-anak muda para peserta “Jagoan Banyuwangi” yang terdiri atas “Jagoan Tani” dan “Jagoan Bisnis”, Sabtu (18/9/2021) malam.

Erick memberikan semangat kepada para finalis Jagoan Tani dan Jagoan Bisnis. Menurutnya apa yang dilakukan Banyuwangi dengan menggelar kompetisi kewirausahaan dengan pendekatan digital tersebut merupakan langkah tepat untuk memperkuat hilirisasi second wave (gelombang kedua) industri digital.

“Apa yang dilakukan Banyuwangi sudah tepat. Kita harus mempersiapkan diri menghadapi second wave industri digital. Karena dalam beberapa tahun ke depan, kita akan dihadapkan pada lompatan-lompatan besar dan perubahan signifikan digitalisasi,” kata Erick.

“Itu yang juga saya lakukan dalam lingkungan BUMN, dengan memperkuat industri digital dalam negeri,” tambahnya.

Menurut mantan pemilik klub Serie A, Inter Milan Italia itu, second wave industri digital diperkirakan akan terjadi 3-5 tahun ke depan. Itulah yang menurutnya, pemerintah pusat, BUMN, dan pemerintah daerah harus memperkuat dengan mempersiapkan generasi muda untuk kian akrab dengan inovasi digitalisasi.

“Di BUMN saat ini telah banyak anak-anak muda di direksi.  Sekitar 40 persen direksi berusia di bawah 40 tahun, dan 10 persen berusia di bawah 23 tahun,” jelas Erick.

Kompetisi “Jagoan Banyuwangi”, menurut Erick, juga termasuk dalam persiapan second wave digitalisasi, dengan mempersiapkan generasi muda Banyuwangi. Selain itu juga upaya untuk melakukan keseimbangan ekonomi.

Bahkan secara khusus, Erick memberikan tambahan hadiah pada juara pertama Jagoan Tani dan Jagoan Bisnis. Juara Jagoan Tani yang mendapat modal usaha Rp 50 juta, ditambah Erick Rp 50 juta. Sementata juara Jagoan Bisnis yang mendapat modal Rp 10 juta dan akses kredit perbankan, mendapat tambahan hadiah dari Erick Rp 25 juta.

Untuk diketahui keluar sebagai pemenang Jagoan Tani adalah tim Lemonto dari Kecamatan Sempu yang memberdayakan para petani lemon di kaki Gunung Raung. Sementara Jagoan Bisnis antara lain dimenangkan oleh Osaga (Osing Sagah) dari Kecamatan Genteng.

Aang Muammar Zein, Ketua Osaga mengatakan, timnya berisi 4 orang yang masih berusia 24 tahun. Osaga merupakan rintisan usaha berbasis website yang membantu UMKM untuk memonitoring usahanya.

“Mulai tracking kinerja pegawai, manajemen transaksi pelanggan, tracking status pengiriman, QR code, customer relationship manajemen, dan lainnya. Saat ini sudah ada dua mitra kami yang telah memanfaatkan platform Osaga,” kata Aang.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Jagoan Banyuwangi merupakan salah satu usaha mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan ke depan. “Selain Jagoan Tani dan Jagoan Bisnis kami juga melaksanakan berbagai skema baru pemulihan ekonomi,” kata Ipuk.

Ipuk menambahkan Banyuwangi juga terus menyempurnakan program Smart Kampung. Smart Kampung sendiri merupakan pelayanan publik berbasis teknologi informasi di desa-desa.

“Smart Kampung terus kami perkuat  pelayanan publik unggul berbasis desa, berpadu dengan pemberdayaan ekonomi, penguatan SDM, dan peningkatan infrastruktur,” ujar Ipuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *