Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Semangat para Disabilitas di Persatuan Sepak Bola Amputasi Banyuwangi

Persatuan Sepak Bola Amputasi Banyuwangi
Para Disabilitas di Persatuan Sepak Bola Amputasi Banyuwangi

BanyuwangiNet.com – Banyuwangi memiliki klub sepak bola yang menjadi tempat berkumpulnya para penyandang disabilitas. Persatuan Sepak Bola Amputasi Banyuwangi (Persawangi), yang telah menjadi wadah bagi 12 pemain dengan semangat tinggi untuk menunjukkan kemampuan mereka di lapangan hijau.

Persawangi saat ini tengah fokus mempersiapkan diri menghadapi Kejuaraan Sepak Bola Amputasi Piala Menpora yang direncanakan akan digelar di Malang pada bulan Desember mendatang. Dengan anggota yang berusia antara 18 hingga 52 tahun, klub ini menunjukkan kekompakan luar biasa meski para pemainnya memiliki rentang usia yang cukup jauh dan latar belakang yang berbeda.

Baca Juga: Ratusan Domba dan Kambing Tampil Cantik di Kontes, Perebutkan Piala Bupati Banyuwangi

Karena para pemain tinggal tersebar di berbagai wilayah, jadwal latihan Persawangi sering kali digelar di lokasi yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan agar tidak ada pemain yang harus selalu menempuh perjalanan jauh untuk berlatih. Pada Minggu (4/8/2024), para pemain Persawangi melaksanakan latihan di Lapangan Taman Blambangan Banyuwangi. Meskipun harus menempuh perjalanan jauh, para pemain tetap bersemangat untuk memberikan yang terbaik bagi tim.

“Semangat, kami prioritaskan untuk Persawangi bisa menang di Piala Menpora nanti,” ujar Maryono, salah satu pemain Persawangi yang tinggal di Kecamatan Pesanggaran, sekitar 55 kilometer dari lokasi latihan.

Ketua Persawangi, Mahmud Hasyim, menjelaskan bahwa latihan kali ini merupakan yang kelima kalinya dalam rangka persiapan menuju Piala Menpora. Menurutnya, latihan yang digelar di lokasi yang berpindah-pindah juga bertujuan untuk memperkenalkan klub ini kepada masyarakat luas. “Agar lebih banyak masyarakat yang melihat dan mengenal kami,” kata Mahmud.

Baca Juga: Kembangkan Kreativitas Para Pelajar Melalui Festival Sastra Banyuwangi

Mahmud berharap, dengan lebih dikenalnya Persawangi, para penyandang disabilitas amputasi lainnya yang memiliki minat dalam sepak bola juga dapat bergabung. Sebab, Persawangi bukan hanya diperuntukkan bagi mereka yang mengalami amputasi akibat kecelakaan, tetapi juga untuk mereka yang memiliki kelainan sejak lahir.

Kondisi tim Persawangi saat ini dinilai dalam kondisi prima. Dengan sisa waktu empat bulan sebelum turnamen, tim akan semakin meningkatkan intensitas latihan untuk membangun kekompakan dan meningkatkan performa. Latihan yang semula dilakukan seminggu sekali direncanakan akan ditambah menjadi dua hingga tiga kali per minggu.

Persawangi menargetkan untuk bisa mencapai babak final di Piala Menpora. Dengan persiapan yang matang dan semangat yang membara, Mahmud optimistis timnya mampu meraih target tersebut. “Dengan segala persiapan dan semangat, Persawangi siap untuk menunjukkan kemampuan terbaik kami,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *