Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Penanganan Sampah dari Hulu, Pasar di Banyuwangi Dilengkapi dengan Bank Sampah

Penanganan Sampah dari Hulu, Pasar di Banyuwangi Dilengkapi dengan Bank Sampah

BanyuwangiNet.com – Upaya untuk penanganan sampah yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, Banyuwangi bekerja sama dengan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perbankan, Bank Rakyat Indonesia (BRI), menghadirkan Program YOK KITA GAS (Gerakan Anti Sampah) di Pasar Rogojampi.

Program ini memperkenalkan konsep “Bank Sampah” yang mampu mengelola hingga satu ton sampah per hari. Langkah ini dianggap sebagai inovasi positif dalam penanganan sampah yang dimulai sejak tahap awal.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan bahwa masalah sampah menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Dalam upaya untuk menangani sampah, fokusnya bukan hanya pada penanganan tumpukan sampah yang sudah ada di sungai atau pantai, tetapi juga pada upaya pencegahan sejak dari sumbernya. Hal ini melibatkan rumah tangga, pasar, dan industri sebagai produsen awal sampah.

Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Masuk 8 Besar “Layanan Investasi” Berkinerja Sangat Baik se-Indonesia

Ipuk Fiestiandani menyambut baik program YOK KITA GAS dan mengucapkan terima kasih kepada BRI atas kontribusinya dalam mengatasi masalah sampah di daerah tersebut. Program ini memungkinkan pihak berwenang untuk mengelola sampah dengan lebih baik di Pasar Rogojampi.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPST 3R) di Desa Balak, Kecamatan Songgon, yang merupakan hasil kerjasama dengan pemerintah Norwegia dan perusahaan Austria. TPST ini memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 84 ton per hari.

Program dari BRI dianggap sangat berarti dalam mengatasi permasalahan sampah di Kecamatan Rogojampi, khususnya di Pasar Rogojampi, dan diharapkan nantinya dapat menjangkau pasar-pasar lain di Banyuwangi.

Baca Juga: Dengan Program SMS Pisan, Produktivitas Sapi di Banyuwangi Capai 36.000 Ekor Pertahun

Pada acara tersebut, Bupati Ipuk Fiestiandani berkesempatan untuk melihat secara langsung proses pengelolaan sampah di Bank Sampah TPST Rogojampi. Sampah organik dan non-organik dikelola secara terpisah menggunakan mesin yang berbeda. Selain itu, Bupati Ipuk juga meninjau pengelolaan sampah organik dengan metode Maggot Black Soldier Fly (BSF).

Kepala Cabang BRI Banyuwangi, Ashri Agustian, menjelaskan bahwa lokasi pasar dipilih untuk program YOK KITA GAS karena pasar adalah salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat yang menghasilkan sampah setiap hari. Program dimulai dengan memberikan edukasi kepada 750 pedagang Pasar Rogojampi tentang pentingnya pengelolaan sampah. Para pedagang diberikan edukasi untuk memilah sampah organik dan anorganik.

Sampah yang telah dipilah oleh pedagang akan disetorkan ke Bank Sampah TPST Rogojampi dan dapat menjadi tabungan penambah pendapatan bagi pedagang yang menjadi nasabah Bank Sampah. Saat ini, sudah ada 45 pedagang yang menjadi nasabah Bank Sampah, dan diharapkan semua pedagang dapat bergabung.

Sampah organik akan diolah menjadi pakan maggot, ecoenzym, dan pupuk organik, sementara sampah anorganik akan dijual kembali ke pengepul untuk digunakan sebagai modal usaha Bank Sampah.

Selama enam bulan terakhir, Bank Sampah TPST Rogojampi telah berhasil mengelola sebanyak 864 kg sampah organik dan 1.860 kg sampah anorganik setiap bulannya. Proses pengelolaan sampah ini juga memberikan kontribusi positif dengan mengurangi emisi karbon dan metana sebanyak 9,12 kg per bulan untuk metan (CH4) dan 22,57 kg untuk karbon. Ini merupakan langkah positif dalam mengatasi masalah sampah di Banyuwangi dan menjadikan kawasan tersebut lebih berkelanjutan secara lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *