Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Ngantor di Desa, Bupati Ipuk Apresiasi Warga Berdayakan Lansia Lewat Usaha Lokal

Bupati Ipuk saat mengunjungi produksi telur asin yang berdayakan lansia.
Bupati Ipuk saat mengunjungi produksi telur asin.

BanyuwangiNet.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menjalankan program “Bupati Ngantor di Desa” (Bunga Desa), Senin (9/9/2024), dengan mengunjungi tiga desa di Kecamatan Giri. Pada kesempatan kali ini, Ipuk terkesan dengan semangat gotong royong warga yang berdayakan para lanjut usia (lansia) dalam berbagai usaha lokal.

Salah satu yang menarik perhatian Ipuk adalah usaha produksi telur asin milik Sai Bunawan, warga Desa Jambesari. Di tempat ini, Sai mempekerjakan 15 lansia untuk membantu produksi telur asin. Uniknya, Sai hanya merekrut lansia sebagai pekerja. “Saya sengaja hanya merekrut lansia agar mereka juga kecipratan rejeki. Semoga bisa membawa berkah,” ungkap Sai.

Baca Juga: Bupati Ipuk Apresiasi Peran Bidan dalam Pencegahan Stunting dan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Para lansia yang bekerja di rumah produksi tersebut diberikan tugas yang ringan dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, seperti membersihkan telur, merendam telur ke dalam air garam, dan mengukusnya. Pekerjaan ini dilakukan hanya setengah hari, sehingga tidak terlalu membebani para pekerja lansia.

Dengan bantuan para lansia, Sai mampu memproduksi hingga 5000 butir telur asin per hari, yang sebagian besar dijual di pasar Banyuwangi, dan sisanya dikirim ke Bali. “Rata-rata kirim 5000 butir. Tapi saya utamakan pasar Banyuwangi dulu, kalau ada sisa baru kirim ke Bali,” jelas Sai.

Selain usaha telur asin, usaha pembibitan tanaman Dulur Tani di Dusun Lebak, Desa Grogol, juga memberdayakan 18 lansia dalam kegiatan pertaniannya. Pemilik usaha, Samsuri, menjelaskan bahwa ia ingin memberikan kesempatan kepada para lansia untuk tetap produktif dan memperoleh penghasilan tambahan. “Saya ajak untuk bekerja, ternyata mereka mau dan malah senang,” ujar Samsuri.

Baca Juga: Berkat Angkutan Pelajar Gratis, Banyuwangi Raih Dua Penghargaan Dari Kementerian Perhubungan

Para lansia di usaha ini bertugas membuat media tanam dari tanah dalam kotak-kotak kecil. Sebelum bekerja, mereka terlebih dahulu diberikan pelatihan. Usaha pembibitan ini memproduksi sekitar 120.000 bibit tanaman setiap bulan, termasuk cabai besar, cabai kecil, tomat, dan terong.

Bupati Ipuk menyampaikan apresiasinya kepada warga desa yang berinisiatif memberdayakan para lansia. “Saya sangat senang melihat kerukunan dan budaya saling bantu warga desa sini. Terima kasih kepada orang-orang baik,” kata Ipuk.

Pemkab Banyuwangi sendiri memiliki berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan lansia, termasuk pemberian makanan bergizi gratis melalui program Rantang Kasih, jemput bola pemeriksaan kesehatan, dan Posyandu Terintegrasi untuk pemeriksaan rutin lansia.

Ipuk juga mengajak masyarakat untuk terus peduli terhadap lingkungan sekitar, khususnya lansia yang membutuhkan bantuan. “Kami minta apabila masyarakat menemukan lansia yang tinggal sebatang kara, atau ada anak putus sekolah, lapor ke desa atau kecamatan, agar segera mendapat tindakan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *