Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Di Peringatan Hari Santri, Bupati Ipuk Ajak Santri Jihad Lawan Perundungan di Lingkungan Pendidikan

Hari Santri

BanyuwangiNet.com – Momen peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengajak para santri menjalani jihad melawan perundungan di lingkungan pendidikan.

Pada peringatan ini, Ipuk menyampaikan pesannya kepada para santri yang juga pelajar bahwa mereka dapat menjadi teladan budi pekerti bagi rekan-rekan pelajar yang tidak berkesempatan menjadi santri.

Dalam amanatnya pada upacara Hari Santri Nasional yang digelar di halaman Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Bupati Ipuk menekankan pentingnya melawan perundungan, yang menurutnya merupakan salah satu dari tiga dosa besar dalam pendidikan yang harus dienyahkan. Dia menjelaskan bahwa perundungan dapat berujung pada kerusakan mental generasi muda dan bahkan dapat memicu tindak kekerasan serta kriminalitas.

“Sebagai bentuk jihad santri dalam tema HSN, ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’ dapat diwujudkan dengan melawan perundungan di lingkungan pendidikan,” tegas Ipuk, sambil menegaskan bahwa tindakan tersebut sejalan dengan ajaran Islam dan merupakan teladan yang diwarisi dari para kiai.

Baca Juga: Satu Dekade “Banyuwangi Batik Festival”, Bukti Konsistensi Pengembangan Ekosistem Batik Banyuwangi

Selain ajakan untuk melawan perundungan, Ipuk juga mendorong para santri untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah. Mereka didorong untuk meningkatkan kemampuan sumber daya mereka sehingga dapat berperan lebih besar dalam kemajuan Banyuwangi. Bupati juga mengungkapkan adanya program beasiswa seperti “Beasiswa Banyuwangi Cerdas” yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, yang dapat membantu para santri untuk melanjutkan pendidikan mereka di perguruan tinggi.

Baca Juga: Puluhan Busana Batik Karya Desainer Banyuwangi Tampil di Fashion On Pedestrian 2023

Peringatan HSN, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, menjadi pengingat peristiwa dicetuskannya Resolusi Jihad melawan Belanda dan NICA pada tahun 1945. Resolusi tersebut menjadi landasan bagi gerakan keagamaan yang memicu sejumlah pertempuran penting di Indonesia, termasuk Perang 10 November di Surabaya.

Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Banyuwangi, Yusdi Irawan, juga mengungkapkan bahwa peringatan HSN di Banyuwangi melibatkan beragam kegiatan, mulai dari Festival Anak Sholeh, Upacara HSN, Doa Bersama, hingga bedah buku “Lentera Blambangan: Biografi Sembilan Ulama Banyuwangi Teladan,” yang akan diselenggarakan pada hari Senin, 23 Oktober 2023, di IAI Ibrahimy.

Peringatan HSN tahun ini di Banyuwangi mencerminkan semangat perjuangan para santri dalam melawan perundungan serta berkontribusi dalam memajukan daerah, sejalan dengan tema “Jihad Santri Jayakan Negeri.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *