Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Bupati Ipuk Minta Kades Perhatikan Pengolahan Sampah

Belajar dari pengalaman banjir yang melanda beberapa wilayah Banyuwangi, Bupati Ipuk minta kades perhatikan pengolahan sampah.

Gesah Bareng Kepala Desa. Bupati Bupati Ipuk minta kades perhatikan pengolahan sampah.

BanyuwangiNet-Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, salah satu penyebab dari banjir yang melanda beberapa wilayah Banyuwangi karena sampah yang menyumbat aliran sungai. Karena itu, Ipuk meminta kepada kepala desa (kades) untuk memperhatikan pengolahan sampah di wilayah masing-masing.

“Pengolahan sampah ini sangat penting, karena salah faktor penyebab terjadinya banjir beberapa waktu lalu karena sampah yang menyumbat aliran sungai. Karena itu, kami minta kepada kades untuk memperhatikan betul hal ini,” kata Ipuk saat “Gesah Bareng Bupati” dengan para kepala desa dari Kecamatan Srono, Muncar, Kabat, Rogojampi dan Blimbingsari di Kantor Kecamatan Srono.

Program “gesah bareng” alias berbincang bersama para kades rutin diselenggarakan Bupati Ipuk secara berkala.

Saat Bupati Ipuk Mengunjungi Sentra Batik Banyuwangi yang Merintis di Masa Pandemi

Dalam acara gesah yang dilakukan secara bergilir oleh Bupati Ipuk itu, juga terjadi dialog yang gayeng. Para kepala desa menyampaikan berbagai persoalan yang dialami di desanya dan langsung mendapatkan tanggapan dari bupati dan jajaran OPD yang mendampingi.

Di antaranya tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Hal ini ditanyakan oleh Kepala Desa Macanputih, Kabat, Farid. Ia memohon adanya TPA di wilayah tengah. Hal ini langsung ditanggapi oleh Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi Dwi Handayani.

“Saat ini, sudah ada beberapa lahan yang sudah dipersiapkan. Namun, kami memohon bantuan untuk turut mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak terjadi penolakan dengan adanya TPA di daerahnya,” jawab Dwi Handayani.

Angkat Usaha Warga Miskin Desa, Banyuwangi Salurkan Ribuan Bantuan Alat Usaha

Dwi Handayani menegaskan bahwa TPA yang dipersiapkan oleh Pemkab Banyuwangi dipenuhi berdasarkan standard keamanan. Mulai dari pemasangan membran untuk mencegah pencemaran ke air tanah, hingga penyemprotan disinfektan agar tak menimbulkan lalat. “Jadi, aman bagi lingkungan,” tegas Yani.

Selain pengolah ssampah menurut Ipuk posisi pemerintah desa sangat vital dalam berbagai program pembangunan, mulai penanganan kemiskinan hingga stunting. Hal ini disadari betul oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

“Terima kasih kepada bapak/ibu kepala desa yang selama ini terus bekerja bersama. Beberapa fokus kita ke depan adalah bagaimana semaksimal mungkin membantu warga kurang mampu dan menangani stunting,” pesan Ipuk.

Sebagai bentuk komitmen bersama menangani kemiskinan, stunting dan pelbagai persoalan di desa itu, Ipuk berjanji untuk tetap mempertahankan besaran Anggaran Dana Desa (ADD) dari APBD Banyuwangi. Meskipun terjadi penurunan Dana Perimbangan yang ditransfer Pemerintah Pusat ke Daerah.

“Meskipun dana transfer dari pusat ini berkurang, kami tetap berkomitmen untuk memenuhi permohonan para kepala desa agar ADD yang ditransfer Daerah ke Desa, tidak akan berkurang,” ungkap Ipuk.

Selama ini, ADD di Kabupaten Banyuwangi mencapai 13,8 persen dari Dana Perimbangan setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK). Hal ini telah melebihi pagu yang hanya mengamanatkan 10 persen. “Kami tidak ingin pembangunan di desa terganggu karena adanya pengurangan anggaran,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *