Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Bandara Banyuwangi Masuk Nominasi Ajang Penghargaan Bergengsi Dunia Aga Khan Awards 2022, Bersaing dengan 20 Arsitektur dari 16 Negara

Menjadi yang pertama di Indonesia mengusung Green Airport. Bandara Banyuwangi Masuk Nominasi Ajang Penghargaan Bergengsi Dunia Aga Khan Awards 2022.

BanyuwangiNet –”Green Airport” Bandara Internasional Banyuwangi, Jawa Timur, masuk nominasi Aga Khan Awards for Architecture (AKAA) tahun 2022. Bandara hijau karya arsitek nasional, Andra Matin, ini bersaing dengan 20 karya arsitektur lain dari 16 negara.

Hal ini dilansir dari situs resmi AKAA yang merilis nama 20 nominator yang berhasil menyisihkan 463 proyek arsitektur lainnya dari berbagai belahan dunia.

Aga Khan Awards for Architecture merupakan penghargaan tertua di bidang arsitektur yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Karya yang masuk dalam nominasi, tidak hanya memperlihatkan keunggulan arsitektur, namun juga merespon aspirasi budaya, mendukung konservasi, dan peningkatan kualitas lingkungan.

Penghargaan ini tak hanya memberikan apresiasi kepada arsitek, tetapi juga klien, pengrajin ahli, dan semua pihak yang telah memainkan peran penting dalam realisasi proyek.

Sebanyak 20 karya arsitektur tersebut di antaranya, Wafra Wind Tower dari Kuwait, Tulkarm Courthouse dari Palestina, Flying Saucer Rehabilitation dari Uni Emirat Arab, Le Jardin d’Afrique dari Tunisia, termasuk Bandara Internasional Banyuwangi yang mewakili Indonesia.

Selanjutnya, tim juri AKAA 2022 akan berkunjung dan melakukan penilaian, untuk menetapkan pemenang yang berhak mendapatkan hadiah senilai USD 1 juta, award terbesar di bidang arsitektur.

Digelitik Tangan Kematian: Mengenang 28 Tahun Terjangan Tsunami di G-Land

“Ini sebuah kebanggaan. Bandara Banyuwangi masuk nominasi kompetisi arsitektur kelas dunia, bersanding dengan puluhan karya arsitektur lain dari berbagai negara,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (7/6/2022).

Bandara Internasional Banyuwangi yang berlokasi di Kecamatan Blimbingsari merupakan rancangan Andra Matin, seorang arsitek nasional yang pernah dinobatkan sebagai salah satu arsitek dari 101 arsitek dunia yang paling berkiprah versi Wallpaper Architecture Directory pada 2007.

Bandara Banyuwangi menarik perhatian dunia bukan hanya karena desainnya yang mengadopsi bentuk ikat kepala Suku Osing (suku asli Banyuwangi), namun juga bangunannya yang berkonsep hijau dan ramah lingkungan (Green Building).

Ini terlihat dari atap terminal yang ditanami tanaman, konservasi air dan sunroof yang menjadi sumber cahaya alami di siang hari. Atap bangunannya juga menunjukkan pembagian yang jelas antara terminal keberangkatan dan kedatangan. Bandara ini menjadi bandara hijau pertama di Indonesia.

G-Land: Riwayat Sebuah Nama

“Kami bersyukur kolaborasi kami dengan Pemkab Banyuwangi mendapat apresiasi dunia. Bandara Banyuwangi tidak hanya ramah lingkungan, namun sangat kental budaya lokal,” ujar Andra Matin saat berkunjung ke Banyuwangi beberapa waktu lalu.

Untuk memenuhi syarat dipertimbangkan dalam penghargaan AKAA tahun 2022, proyek arsitektur harus diselesaikan antara 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2021, dan telah digunakan minimal selama satu tahun.

Aga Khan Award for Architecture didirikan oleh Aga Khan pada tahun 1977 untuk mengidentifikasi dan mengapresiasi konsep arsitektur yang berhasil mewadahi keperluan dan aspirasi masyarakat.

Sejak diluncurkan 45 tahun lalu, tak kurang 121 proyek telah menerima penghargaan dan hampir 10.000 proyek telah didokumentasikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *