Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Banyuwangi Festival 2023 Bulan Juni, Ada 10 Atraksi Wisata dan Seni Budaya

Banyuwangi Festival 2023 Bulan Juni, Ada 10 Atraksi  Wisata dan Seni Budaya .Hibriditas Kebudayaan Modal Besar Memajukan Daerah
Hibriditas Kebudayaan Modal Besar Memajukan Daerah

BanyuwangiNet.com – Banyuwangi Festival 2023 Bulan Juni, akan menghadirkan beragam atraksi wisata. Mulai dari keberagaman seni budaya Banyuwangi, ekonomi, hingga nostalgia ke Banyuwangi masa lampau.

Berikut Jadwal Banyuwangi Festival 2023 Bulan Juni:

04-10 Festival Budaya Blambangan
10-17 Festival Kitab Kuning
11-14 Banyuwangi Jaman Bengen
18 Banyuwangi Road Race
20 Kontes Ternak 2023
21-25 Banyuwangi National Open Karate Championship 2023
22-25 Sepekan di Kemiren
22-24 Festival Arsitektur Nusantara
22-24 Festival Kebangsaan “Selametan Bumi”
25 International Geopark Downhill

Festival Budaya Blambangan

Festival Budaya Blambangan diselenggarakan untuk memeriahkan hari lahir Pancasila. Festival ini digelar di Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi selama sepakan, yakni pada 4-10 Juni 2023.

Festival Budaya Blambangan menampilkan muhibah kebudayaan dari sejumlah daerah. Yakni Banyuwangi, Situbondo, Lumajang, dan daerah-daerah lain di dalam dan luar Jatim.

Festival Budaya Blambangan digelar karena kebudayaan merupakan manifestasi dari upaya menjaga Pancasila. Lewat budaya, masyarakat saling mengenal satu sama lain. Budaya menjadi sarana mempersatukan bangsa, sebuah manifestasi dari sila ketiga Pancasila.

Festival Budaya Blambangan diisi dengan aneka kesenian dan pertunjukan budaya. Setiap harinya selama sepekan, puluhan penampil kesenian-budaya unjuk gigi menghibur para pengunjung.

Pemkab Banyuwangi berharap, sepekan Festival Budaya Blambangan tak hanya menghibur wisatawan. Namun juga membawa dampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya festival yang meriah itu, warga bisa berjualan aneka produk UMKM. (*)

Festival Kitab Kuning

Festival Kitab Kuning diselenggarakan untuk menunjukkan kekayaan intelektual pondok pesantren di Kabupaten Banyuwangi. Festival ini digelar selama delapan hari mulai 10-17 Juni 2023.

Kitab kuning merupakan salah satu ciri khas pesantren. Tidak hanya menjadi referensi keilmuan bagi kalangan santri, kitab ini juga menjadi budaya dan bagian sejarah. 

Pameran Lukisan ArtOs Nusantara Dibuka, Bupati Ipuk: Momentum Mendukung Industri Kreatif

Interaksi kitab kuning dengan sejarah dan budaya bangsa inilah yang coba ditampilkan pada Festival Kitab Kuning. Dalam festival ini, dapat dilihat bagaimana kitab kuning menjadi sarana berinteraksi antarmasyarakat Banyuwangi. Hal ini tentu tak lepas dari status Banyuwangi yang memiliki puluhan pondok pesantren.

Festival Kitab Kuning berisi banyak rangkaian kegiatan seperti peluncuran kitab kuning karya kiai-kiai Banyuwangi, pameran, dan rangkaian ngaji kitab, bedah buku, dan diskusi.

Khazanah kitab kuning di Banyuwangi yang dipamerkan mulai dari manuskrip, cetakan tua, hingga cetakan baru. Fragmen sejarah soal kitab kuning umat Islam pesantren di Kabupaten Banyuwangi juga bisa dilihat di sana. 

Deretan kitab itu antara lain Nadzam Aqidah karya KH Abdullah Faqih, Bayanul Mubhamat karya KH Harun Abdullah, Syair Nasehat karya KH Abbas Hasan, Syiir Safinah karya KH Dimyati Syafi’i, Syair Ulan Handadari karya KH Muhammad Zubairi, dan Tafsir Suratil Fatihah karya KH Suhaimi Rafiudin.

Karya-karya itu adalah kitab langka. Tak banyak kalangan mengetahuinya. Dengan meterbitkan ulang, Pemkab Banyuwangi ingin para muslim dapat merawat pemikiran para kiai. Selain itu, kehadiran kitab-kitab itu diharapkan akan menggugah semangat para santri untuk menulis. (*)

Kontes Ternak 2023

Festival Kontes Ternak adalah tempat para peternak berkumpul untuk memamerkan hewan ternaknya. Hewan yang dikonteskan adalah anakan sapi dan kambing.

Kontes ternak tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya saat pandemi. Pada 2021, kontes itu digelar secara daring (dalam jaringan). Meski tetap meriah, keseruan kontes terbatas karena hewan-hewan kontes tak bisa dibandingkan secara langsung di depan mata.

Nah, tahun ini kontes digelar secara langsung dan terbuka. Masyarakat bisa datang ke lokasi kontes menyakiskan bermacam-macam hewan ternak berkualitas dari masing-masing kecamatan.

Ada beberapa kategori kontes dalam festival itu. Beberapa di antaranya, calon induk hasil inseminasi buatan, induk hasil inseminasi buatan, calon kereman, pedet jantan hasil inseminasi buatan, pedet betina hasil inseminasi buatan, ekstrim, Kambing PE jantan, dan kambing PE betina.

Jagoan Tani Banyuwangi dengan Total Hadiah Modal Ratusan Juta Kembali Digelar, Berikut Tahapannya

Tiap kecamatan di Banyuwangi akan mengirimkan perwakilan di tiap kategori. Perwakilan hewan yang dikonteskan dari tiap kategori minimal satu ekor, dan bisa lebih banyak dari itu.

Pemkab Banyuwangi menggelar kontesi ini sebagai apresiasi bagi peternak. Mereka yang memenangi kontes memiliki kebanggaan tersendiri. Hewan yang mereka rawat selama ini bisa melambung harganya apabila memenangi salah satu kategori.

Hal ini sekaliguys bisa memotivasi peternak untuk menghasilkan bibit dan bakalan yang unggul.

Kontes ini sengaja digelar pada 20 Juni, atau sembilan hari sebelum Idul Adha. Harapannya, kontes ternak dapat mendongkrak minat beli hewan qurban dari Banyuwangi. Data Pemkab Banyuwangi menunjukkan, populiasi sapi di Bumi Blambangan mencapai lebih dari seratus ribu ekor.

Selain ekonomi, kontes ini juga diharapkan menjadi sarana edukasi sektor peternakan bagi masyarakat. Dari kontes ini, mereka bisa mendapat pengetahuan soal ternak yang berkualitas dan tidak. (*)

Banyuwangi National Karate Open Championship 2023

Banyuwangi Festival 2023 Bulan Juni juga menghadirkan Banyuwangi National Karate Open Championship 2023 merupakan kejuaraan karate bergengsi yang diikuti oleh ratusan karateka dari berbagai penjuru Tanah Air. Hadiah ratusan juta rupiah diperebutkan dalam kejuaraan ini.

Kejuaraan ini merupakan wadah bagi bagi para atlet untuk bertanding secara fair. Kemampuan setiap atlet karate juga diasah dengan bertemu karateka dari berbagai daerah di Indonesia.

Kejuaraan yang merupakan bagian dari Banyuwangi Festival ini juga akan menjaring karateka-karateka berprestasi untuk mengikuti kejuaraan tingkat internasional seperti East Asian Karate Federation  dan Premier Leangue World Karate Federation.

Turunkan Stunting, Banyuwangi Bangun Puluhan Infrastruktur Air Bersih di Desa-Desa

Banyuwangi National Karate Open Championship 2023 digelar d GOR Tawang Alun pada 21-25 Juni 2023. Ada lima kelas yang dipertandingkan, yaitu kelas perorangan umum, beregu umum, perorangan TNI/Polri, beregu TNI/Polri, dan kontigen.

Sementara itu, terdapat delapan jenis pertandingan yang digelar sesuai dengan batasan usia. Jenis-jenis itu terdiri dari usia dini, prapemula, pemula, kadet, junior, under 21, senior, senior, dan TNI Polri. (*)

Sepekan di Kemiren

Desa Kemiren di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi merupakan desa wisata adat. Warga di desa itu mayoritas berasal dari Suku Osing, suku asli Banyuwangi yang terkenal dengan berbagai filosofi budayanya.

Seperti namanya, Festival Sepekan di Kemiren mengajak para wisatawan untuk menghabiskan waktu seminggu penuh di desa wisata adat Kemiren di Banyuwangi Festival 2023 Bulan Juni. Di desa ini, wisatawan akan mengenal berbagai hal unik tentang Suku Osing.

Desa ini punya tradisi Gedhogan. Tradisi perayaan musim panen yang telah dijalankan secara turun temurun. Bentuk ritusnya adalah pertunjukan seni dengan memukulkan lesung dan alu, diiringi alunan angklung dan tabuhan gendang yang merdu.

Wisatawan juga akan melihat rumah-rumah adat Suku Osing yang unik dalam festival ini. Rumah Suku Osing berbahan kayu dengan bentuk yang khas. Warga pemilik rumah juga menyimpan batik-batik bersejarah di dalam toples. Suatu tradisi unik yang terlah berjalan puluhan atau bahkan ratusan tahun.

Selain itu, Desa Kemiren juga punya tradisi minum kopi. Wisatawan bisa belajar membuat kopi di desa wisata adat itu. Kopi dibuat dengan cara tradisional. Mulai dari proses penyangraian hingga penyajiannya. (*)

Festival Arsitektur Nusantara Agakhan Award

Festival Arsitektur Nusantara merupakan wadah para arsitek muda di Banyuwangi untuk berkreasi. Mereka berlomba menghasilkan berbagai karya arsitektur terbaik sesuai tema yang diangkat.

Hasil karya arsitek-arsitek muda dalam festival yang digelar pada 22-24 Juni itu kemudian dipamerkan untuk dinikmati warga Banyuwangi.

Festival ini diharapkan menjadi pelecut lahirnya arsitek-arsitek besar dari Bumi Blambangan. Dunia arsitektur dianggap penting karena memiliki peran besar terhadap kualitas dan keindahan sebuah bangunan.

Salah satu hal yang ditekankan dalam festival ini adalah implementasi prinsip-prinsip ramah lingkungan. Prinsip tersebut telah diimplementasikan, misalnya, pada Bandara Banyuwangi. Hingga bandara tersebut berhasil meraih penghargaan arsitektur internasional Agakhan Award.

Penghargaan ini dianugerahkan karena Bandara Banyuwangi dinilai memiliki arsitektur yang mengusung nilai-nilai pembaruan.

Bandara Banyuwangi menyisihkan 463 nominasi bangunan dengan arsitektur terbaik dari seluruh penjuru dunia. Penghargaan Agakhan Awards diterima diterima langusng oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Oman pada akhir November 2022. (*)

Festival Kebangsaan Selametan Bumi

Festival Kebangsaan Selametan Bumi adalah kegiatan yang digelar untuk merayakan keberagaman di Kabupaten Banyuwangi. Seluruh entis, suku, ras, dan agama ikut memeriahkan festival tahunan ini.

Festival ini digelar 22-24 Juni 2023. Wajah Banyuwangi yang plural diperlihatkan dalam setiap rangkaian kegiatan. Tujuan festival ini memang untuk merajut persatuan dan kerukunan dengan bingkai kebhinekaan.

Dalam festival ini, digelar juga selametan bumi sebagai wujud syukur masyarakat Banyuwangi akan limpahan berkah yang diberikan Tuhan.

Festival kebangsaan dihadiri berbagai etnis dan suku yang tinggal di Banyuwangi. Selain suku Osing yang merupakan penduduk asli, suku lain juga turut hadir. Seperti suku Jawa, Madura, Bali, Mandar-Bugis, Minang, Tionghoa, hingga Arab.

Tiap warga mengenakan pakaian adat masing-masing. Hal ini sekaligus melambangkan ekspresi diri tiap etnis di bumi Blambangan. Bukan hanya busana, keberagaman juga dipertontonkan melalui sajian tumpeng dalam selametan bumi. Tumpeng khas masing-masing suku ada dalam festival tersebut.

Terakhir, festival juga berisi pertunjukan budaya dari masing-masing etnis dan agama. Seluruh warga yang hadir akan terhibur dengan sajian kesenian lintas latar belakang. (*)

International Geopark Downhill

Banyuwangi Festival 2023 Bulan Juni juga menghadirkan International Geopark Downhill 2023 adalah festival yang digelar untuk memanjakan para pencinta sport tourism. Kejuaraan ini sekaligus menjadi ajang berkumpulnya para pembalap downhill dunia.

Para pembalap dari Banyuwangi juga ikut dalam International Geopark Downhill. Mereka akan bersaing dengan atlet-atlet kenamaan. Harapannya, bibit-bibit pembelap profesional dari Banyuwangi akan muncul lewat festival tersebut.

Seratusan pembelap sepeda downhill akan memeriahkan festival ini. Mereka berasal dari berbagai negara. Aksi mereka bakal menghibur para penonton dan wisatawan yang berasal dari dalam dan luar Banyuwangi.

Ada beberapa nomor yang diperlombakan dalam International Geopark Downhill 2023, antara lain men pra youth, men youth, men junior, women open, men sport a, men sport b, men master a – e, master expert dan men elite.

Kejuaraan itu digelar di Bike Park Gantasan yang berada di kaki Gunung Ijen. Lokasi itu berada di ketinggian sekitar 60-700 meter di atas permukaan laut. Trek yang berada di ketinggian dengan jalur ekstrem menjadi tantangan bagi para pembalap. (*)

#Banyuwangi Festival 2023 Bulan Juni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *