Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Hari Terakhir Seblang Olehsari Banyuwangi Dipadati Ribuan Pengunjung, Bupati Ipuk Ajak Promosi Budaya

Seblang Olehsari Banyuwangi Dipadati Ribuan Pengunjung

BanyuwangiNet.com – Setelah menjalani prosesi ritual selama tujuh hari, sejak Senin (24/4/2023), Seblang Olehsari, di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi berakhir, Minggu (30/4/2023). Penutupan ritual yang merupakan salah satu rangkaian gelaran Banyuwangi Festival 2023 tersebut dihadiri ribuan pengunjung.

“Semua yang punya gadget (smartphone) ayo dikeluarkan. Kita bagikan mystic dance Seblang Banyuwangi ini di media sosial. Kita tunjukkan keunikan budaya yang ada di Banyuwangi,” ajak Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang turut menyaksikan Tari Seblang Olehsari, Minggu sore (30/4/2022).

Ipuk juga turut membeli “Kembang Dermo” yang konon dipercaya sebagai sebuah media untuk tolak balak, mengusir penyakit, keselamatan maupun keberuntungan. Bunga itu ditancapkan di sebatang bambu kecil yang terdiri 3 kuntum bunga yang terdiri dari bunga Wongso, bunga sundel, dan pecari kuning.

Banyuwangi Raih Kinerja Terbaik Pemerintah Kabupaten se-Indonesia

“Tadi saya tanya apa makna kembang dermo kepada ketua adat, katanya selain sebagai simbol menolak balak, bunga ini juga mengundang jodoh. Untuk itu saya doakan pengunjung hingga saat ini selalu gagal dalam percintaan agar bisa cepat dapat jodoh,” canda Ipuk.

Tak hanya Bupati Ipuk, Thomas Paradito (25) warga Grogol sengaja berburu Kembang Dermo untuk dirinya sendiri.

Ia mengaku selalu diledek temannya karena belum punya pasangan, sehingga dirinya sengaja membeli kembang darmo supaya bisa cepet punya pasangan.

Meriahnya Tari Seblang Olehsari, Tarian Mistis Banyuwangi yang Digelar Selama Satu Minggu

“Semoga pulang dari sini saya punya nasib baik bisa segera mendapat jodoh,” harap Dito.

Prosesi ritual penutupan Seblang Olehsari cukup sakral dan membuat semua penonton ikut larut dalam acara ini. Prosesi penutupan seblang ini diawali seorang pawang dengan membawa gadis Seblang ke arena untuk dipasangkan mahkota omproknya.

Selanjutnya para pawang seperti membacakan mantra-mantra sembari diiringi gending Seblang Lukinto, yang dipercaya sebagai sarana roh masuk ke dalam tubuh sang penari.

Sang penari bukanlah orang sembarangan. Ia harus seorang gadis perawan yang memiliki hubungan darah dengan para penari Seblang sebelumnya. Sang penari Selang kali ini bernama Dwi Putri Ramadani (21).

Banyuwangi Siagakan 19 Pos Layanan Kesehatan dan Puskesmas Buka 24 Jam Selama Libur Lebaran

Pada prosesi terakhir ini, selain menari prosesi juga dilanjutkan dengan dengan Ider Bumi. Penari bersama para pawang, sinden, dan seluruh perangkat keliling desa menuju empat penjuru yang dianggap sebagai tempat bermula Desa Olehsari berdiri, hingga ke makam Mbah Buyut Ketut.

“Dengan melakukan prosesi seblang selama tujuh hari, segala bala dan blai (bencana dan keburukan) telah hilang dari desa kami. Kami percaya Seblang untuk menolak bala dan sebagai tradisi nenek moyang untuk membersihkan desa,” terang Ansori, Ketua Sesepuh Adat Seblang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *