Minggu, Oktober 27BANYUWANGINET
Shadow

Banyuwangi Kembali Sabet Kabupaten Terinovatif 2020

Mendagri Tito Karnavian memberikan penghargaan pada kabupaten terinovatif.

BANYUWANGI– Kabupaten Banyuwangi berhasil meraih Innovation Goverment Award 2020 sebagai Kabupaten Terinovatif di Indonesia. Penghargaan ini telah diraih untuk ketiga kalinya secara berturut-turut sejak 2018 lalu.

“Alhamdulillah, kita patut bersyukur karena Banyuwangi kembali ditetapkan pemerintah pusat sebagai kabupaten paling inovatif. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Mendagri Tito Karnavian tadi malam (18/12/2020). Ini merupakan kado istimewa di hari jadi Banyuwangi ke 294 yang baru saja kita peringati kemarin,” ujar Bupati Abdullah Azwar Anas, Sabtu (19/12/2020).

Bupati Anas mengatakan inovasi menjadi kunci daerah untuk mempercepat dan mengakselerasi pembangunan. Perkembangan Banyuwangi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir tak lepas dari inovasi yang dikembangkan.

“Daerah punya keterbatasan dana, SDM, dan waktu. Maka harus berinovasi, bikin langkah percepatan melalui inovasi untuk mengejar ketertinggalan dan meningkatkan kualitas kinerja. Baik kinerja dalam pembangunan daerah dan pelayanan publik,’ ujar Anas.

Anas melanjutkan, Inovasi dilakukan Banyuwangi di semua sektor, mulai pendidikan, kesehatan, sosial, isu lingkungan, pelayanan publik hingga tata kelola pemerintahan. Ada lebih dari 350 inovasi yang dilakukan oleh semua elemen organisasi perangkat daerah (OPD) untuk percepatan dan peningkatan kualitas kinerja.

“Iklim inovasi terus dibangun secara bertahap di Banyuwangi. Kini antar dinas, antar desa, antar puskesmas saling memacu diri dan bersaing melakukan inovasi. Bersaing untuk mempercepat pelayanan ke masyarakat,” imbuhnya.

Kabupaten Terinovatif

Sejumlah inovasi Banyuwangi misalnya, di bidang pendidikan ada Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), program Banyuwangi Mengajar, pemberian uang saku dan uang transportasi bagi pelajar dari keluarga kurang mampu.

“Kami juga punya inovasi siswa asuh sebaya (SAS) yang melibatkan partisipasi siswa dalam membantu rekannya yang tidak mampu. Inovasi ini salah satu yang mempercepat penanganan pendidikan di daerah,” ujarnya.

Di bidang pelayanan publik, Banyuwangi telah mengembangkan program Smart Kampung yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi (TI).

Sektor kesehatan ada program jemput bola perawatan bagi warga miskin yang sakit, laskar penjaja sayur yang memburu ibu hamil berisiko tinggi hingga inovasi “Teropong Jiwa” untuk ODGJ.

Juga ada program sosial pemberian makanan bergizi gratis setiap hari kepada lansia miskin sebatangkara yang diberi nama “Rantang Kasih”.

“Di Peternakan ada e-ternak yakni kartu elektronik ternak (e-Nak) untuk mendata ternak yang berisi data riwayat ternak sapi, mulai usia, hingga riwayat kesehatan, hingga riwayat kehamilan. Dan masih banyak yang lainnya,” kata Anas.

Dia menambahkan pembiasaan inovasi ini juga sangat dibutuhkan untuk menghadapi kondisi yang tidak normal, seperti saat menghadapi Pandemi Covid-19. Banyuwangi pun meluncurkan berbagai inovasi guna menghadapi situasi yang serba dinamis.

“Sektor pariwisata misalnya langsung melakukan inovasi sertifikasi protokol kesehatan di semua lini, mulai jasa akomodasi hingga tour guide, pembelian tiket wisata secara online. Sedangkan di pelayanan publik, ada jemput bola layanan administrasi kependudukan untuk meminimalisir kerumunan dan antrian layanan,” imbuhnya.

“Alhamdulillah, semua inovasi yang kami kerjakan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Data-data dari Badan Pusat Statistik pun menunjukkan rapor yang baik atas kinerja pembangunan Banyuwangi,” pungkasnya.

Kabupaten Terinovatif, dengan Ratusan Inovasi

Kabupaten Banyuwangi juga menjadi nominator ajang Innovation Goverment Award (IGA) yang digelar oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Ada 213 inovasi yang diajukan oleh Banyuwangi pada tahun ini.

Paparan dilakukan secara virtual di hadapan dewan penilai yang berasal dari unsur Kemendagri, Kementrian Keuangan, Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Kementrian Riset dan Teknologi, Bappenas, LAN, LIPI, Kamar dagang dan Industri (KADIN), Universitas Indonesia dan kalangan media.

Menurut Bupati Anas inovasi adalah kunci peningkatan kualitas pelayanan publik. Inovasi dilakukan Banyuwangi di semua sektor, mulai pendidikan, kesehatan, sosial, isu lingkungan, pelayanan publik hingga tata kelola pemerintahan.

“Inovasi adalah cara kami mengatasi keterbatasan yang ada. Semua inovasi yang dilakukan daerah untuk memaksimalkan pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan bagi warga. Inovasi pun efektif untuk mendongkrak kinerja pembangunan di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh daerah salah satunya,” ujar Anas.

Anas kemudian memaparkan sejumlah inovasi yang dilakukan Banyuwangi. Misalnya, di bidang pendidikan ada Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), program Banyuwangi Mengajar, pemberian uang saku dan uang transportasi bagi pelajar dari keluarga kurang mampu.

“Kami juga punya inovasi siswa asuh sebaya (SAS) yang melibatkan partisipasi siswa dalam membantu rekannya yang tidak mampu. Inovasi ini salah satu yang mempercepat penanganan pendidikan di daerah,” ujarnya.

Di bidang pelayanan publik, Banyuwangi telah mengembangkan program Smart Kampung yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi (TI).

”Smart Kampung telah menjadi kendaraan untuk mengerakkan ekonomi desa sekaligus untuk memberdayakan warga desa. Kami juga ada Mal Pelayanan Publik pertama yang dibuat kabupaten di Tanah Air. Mal ini telah mengintegrasikan 200 lebih layanan kependudukan dan perizinan dalam satu tempat,” kata Anas.

Sektor kesehatan ada program jemput bola perawatan bagi warga miskin yang sakit, laskar penjaja sayur yang memburu ibu hamil berisiko tinggi. Juga ada program sosial pemberian makanan bergizi gratis setiap hari kepada lansia miskin sebatangkara yang diberi nama “Rantang Kasih”.

Di Peternakan ada e-ternak yakni kartu elektronik ternak (e-Nak) untuk mendata ternak yang berisi data riwayat ternak sapi, mulai usia, hingga riwayat kesehatan, hingga riwayat kehamilan. Dan masih banyak yang lainnya.

“Alhamdulillah, semua inovasi yang kami kerjakan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Data-data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan rapor yang baik atas kinerja pembangunan Banyuwangi,” pungkasnya.

Sebelumnya Banyuwangi pernah menyabet penghargaan serupa menjadi kabupaten terinovatif pada pengharagaan IGA Award tahun 2018 dan 2019.

Baca Juga:

Program Rantang Kasih Banyuwangi Raih Rekor Muri
Perubahan APBD Banyuwangi untuk Anggaran Penanganan Covid 19

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *