Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Banyuwangi Raih Dua Penghargaan Prestisius dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah

Hari Otonomi Daerah

BanyuwangiNet.com – Puncak peringatan Hari Otonomi Daerah (OTDA) XXVIII menjadi momen istimewa bagi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Dalam acara yang digelar di Kota Surabaya, Pemerintah Pusat memberikan dua penghargaan bergengsi kepada Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo satu kali seumur hidup.

Penghargaan ini diberikan atas hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, di mana Banyuwangi mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi. Tanda kehormatan tersebut diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Baca Juga: Bupati Ipuk Minta Santri Banyuwangi jadi Duta Anti Bullying

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga meraih prestasi sebagai Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia, yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Selamat dan terima kasih kepada para penerima penghargaan yang telah bekerja dengan baik di berbagai bidang,” ucap Tito Karnavian dalam sambutannya.

Menurut Tito, penilaian tersebut melibatkan berbagai instansi terkait, termasuk akademisi dan organisasi non-pemerintah. Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) tahun 2023. Banyuwangi meraih nilai tertinggi dengan skor 3,8118 poin, mengalahkan 514 Pemerintah Kabupaten se-Indonesia.

Bupati Ipuk menyampaikan rasa syukur atas prestasi tersebut. Baginya, ini bukan sekadar prestasi, namun juga menjadi penyemangat untuk terus berkinerja lebih baik demi kemajuan Banyuwangi.

Baca Juga: 550 PPPK Banyuwangi Terima SK Pengangkatan

Di tengah banyak tantangan dan keterbatasan, Banyuwangi terus berupaya melakukan berbagai pembenahan. Misalnya, dalam penurunan angka kemiskinan yang menjadi fokus utama. Data BPS menunjukkan bahwa kenaikan kemiskinan di Banyuwangi selama masa pandemi 2020-2021 hanya 0,01 persen, merupakan kenaikan terendah di Jawa Timur.

Pada 2022, angka kemiskinan Banyuwangi mencapai 7,5 persen, yang merupakan angka terendah dalam sejarah Banyuwangi sejak kemerdekaan Indonesia. Bahkan, pada 2023, angka kemiskinan Banyuwangi kembali turun menjadi 7,34 persen.

“Stunting juga terus kita turunkan, di antaranya lewat pemberian makanan bergizi gratis tiap hari kepada balita stunting dan ibu hamil berisiko tinggi,” ungkap Ipuk.

Penghargaan ini menegaskan komitmen Banyuwangi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya serta terus berinovasi untuk kemajuan daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *