Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Pertama di Indonesia, Bandara Banyuwangi Raih Sertifikasi Green Building Airport dari Badan Dunia

Bandara Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat melihat maket dari Bandara Banyuwangi.

BanyuwangiNet.com – Bandara Banyuwangi kembali menorehkan prestasi. Kali ini bandara dengan konsep Green Airport tersebut meraih sertifikasi Greenship Net Zero Healthy Ready (NZH, dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Dengan Sertifikasi ini Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia (Pilot Project) yang mendapatkan sertifikat Greenship NZH karena dinilai berkomitmen dalam mendukung program pengurangan emisi karbon dan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Green Building Council Indonesia (GBCI) merupakan satu-satunya organisasi dewan bangunan hijau di Indonesia yang diakui secara global. GBCI merupakan bagian dari World Green Building Council yang berpusat London.

Eksekutif General Manager (EGM) Bandara Internasional Banyuwangi, Johan Seno Acton mengatakan, sertifikasi Greenship NZH dari GBCI kian menguatkan konsep Green Building yang sejak awal diterapkan di bandara Banyuwangi.

“Dengan terbitnya sertifikat ini membuktikan konsep Green Airport Bandara Banyuwangi benar-benar terimplementasi. Di mana praktik-praktik pembangunan berkelanjutan memang dilaksanakan seperti pengelolaan ramah lingkungan, efisiensi dalam penggunaan energi, dan pemenuhan energi baru terbarukan (EBT),” urainya.

Rangkaian kegiatan menuju sertifikasi tersebut menurut Johan cukup panjang. Dimulai sejak Januari hingga November 2023. Antara lain meliputi evaluasi kelayakan, pre assement, evaluasi dokumen, verifikasi lapangan hingga penerbitan sertifikat.

Hasil penilaiannya menunjukkan sejumlah aspek teknis Bandara Banyuwangi telah memenuhi persyaratan sertifikasi. Yakni pertama aspek Kesehatan dan Kenyamanan (Health & Comfort). Aspek ini terdiri atas kenyamanan termal (panas) dalam ruang dan pergantian udara ruangan.

Baca Juga: Banyuwangi Beach Jazz dan Majelis Bersholawat di Rangkaian Peringatan Hari Jadi Banyuwangi ke-252

“Strategi ventilasi udara alami dan penggunaan kisi-kisi kayu untuk penghawaan udara di Bandara Banyuwangi, menjadi salah satu kelebihan yang dinilai. Selain itu penanaman tanaman (green Roof) di atap terminal juga menjadi nilai lebih,” tutur Johan.

Aspek penilaian selanjutnya adalah kategori Energi Efisiensi (Effeciency energy) dan Konservasi (Conservation). Penilaian ini terdiri atas sistem tata cahaya dalam ruang, sistem tata udara dalam ruang dan upaya reduksi emisi karbon.

“Untuk mengurangi emisi karbon Bandara Banyuwangi menggunakan pembangkit listrik tenaga surya di atap bandara. Lalu, juga menerapkan skylight untuk pencahayaan alami di siang hari. Penggunakan energi listrik yang minim pada berbagai ruangan juga menjadi alah satu penilaian positif,” imbuhnya lagi.

Johan mengatakan Sertifikasi GREENSHIP NZH yang telah diraih oleh Bandara Banyuwangi ini akan digunakan sebagai percontohan untuk bandara-bandara lainnya yang dikelola PT Angkasa Pura II. Karena sertifikasi ini merupakan salah satu implementasi dari Masterplan Eco-Airport PT Angkasa Pura II (Persero) Periode Tahun 2021 -2030.

Baca Juga: Banyuwangi Raih Predikat SAKIP A Terbaik se-Indonesia

Sejak awal, Bandara Banyuwangi yang dibangun oleh Pemkab Banyuwangi mengusung Green Airport. Berkolaborasi bersama arsitek Andra Matin, Bandara Banyuwangi telah menarik perhatian dunia karena desainnya yang mengadopsi kearifan lokal Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi), serta bangunannya yang berkonsep hijau dan ramah lingkungan (Green Building).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sertifikasi yang diraih oleh Bandara Banyuwangi. Terutama atas upaya Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Banyuwangi dalam menjalani semua proses penilaian.

“Semoga sertifikasi ini semakin menguatkan komitmen pengelolaan Bandara Banyuwangi sebagai Green Airport di Indonesia. Dan yang paling penting memberikan keamanan dan kenyamanan bagi semua pengguna bandara baik kru dan penumpang,” ujar Ipuk.

Sebelumnya Bandara Banyuwangi juga berhasil meraih The Aga Khan Award for Architecture 2022, menyisihkan 463 nominasi bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *