Minggu, Oktober 27BANYUWANGINET
Shadow

Tingkatkan Produksi, Petani Didorong Terapkan Sistem Pertanian Organik

Sistem pertanian organik yang diterapkan di desa Lembahbangdewo Banyuwangi.
Sistem pertanian organik yang diterapkan di desa Lembahbangdewo Banyuwangi.

BanyuwangiNet.com – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, terus mengupayakan agar para petani di Banyuwangi mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dengan beralih ke pupuk organik. Upaya ini menjadi salah satu agenda utama dalam program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), di mana Ipuk secara rutin bertemu dengan kelompok tani untuk mendorong penggunaan sistem pertanian organik.

“Di tiap program Bunga Desa, saya selalu bertemu dengan kelompok tani dan mendorong agar petani menggunakan sistem pertanian organik. Saya senang melihat semakin banyak kelompok tani yang beralih ke pupuk organik,” kata Ipuk saat mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Rogojampi di Desa Lemahbangdewo.

Beberapa kelompok tani di Banyuwangi telah memulai produksi pupuk organik sendiri dengan memanfaatkan limbah organik dari lingkungan sekitar.

Di Kecamatan Rogojampi, misalnya, para petani berhasil memproduksi pupuk Nitrogen Fosfor Kalium (NPK) cair dari limbah dapur seperti kulit nanas dan kulit kacang kedelai.

Baca Juga: Manfaatkan Peluang Mantan TKI Bangun Peternakan Kambing Perah di Banyuwangi

Sebelumnya, beberapa kelompok tani juga telah memanfaatkan limbah hewan ternak seperti domba, kambing, dan sapi untuk membuat pupuk cair organik. Ipuk menjelaskan bahwa pembuatan pupuk organik relatif mudah karena bahan-bahannya banyak tersedia di lingkungan sekitar.

Selain itu, penggunaan pupuk organik mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan kesuburan tanah serta hasil pertanian.

“Kami minta Dinas Pertanian dan penyuluh pertanian untuk terus melakukan pendampingan dan pelatihan, agar petani dapat memproduksi dan beralih ke pupuk organik,” ujar Ipuk.

Baca Juga: Miliki Banyak Potensi, Banyuwangi Dorong Diversifikasi Produk Olahan

Koordinator BPP Rogojampi, Feby Cahayaningrum, menambahkan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik di 20 desa di wilayah Rogojampi dan Blimbingsari.

Menurutnya, saat ini sudah banyak petani yang mengurangi dosis atau bahkan sepenuhnya beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik.

“Saat ini, ada tiga kelompok tani yang telah mendapatkan sertifikasi organik. Penggunaan pupuk organik ini terbukti bisa mengurangi 30 hingga 50 persen biaya produksi, sehingga meningkatkan keuntungan para petani,” kata Feby.

Dengan terus mendorong penggunaan pupuk organik, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berharap dapat memperkuat sektor pertanian di daerah tersebut, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version