Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Sosok S. Yadi K di Mata Bupati Ipuk Fiestiandani

Bupati Ipuk saat bersama keluarga almarhum S. Yadi K
Bupati Ipuk saat bersama keluarga almarhum S. Yadi K

BanyuwangiNet.com – Dunia seni Banyuwangi kembali berduka. Salah satu perupa ternama Indonesia asal Banyuwangi, Supriyadi bin Kusnun, atau lebih dikenal sebagai S. Yadi K, telah berpulang. Seniman yang telah lama berkiprah di dunia seni rupa ini menghembuskan napas terakhir pada Kamis pagi (12/9/2024) di RSUD Blambangan, dalam usia 66 tahun.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan duka mendalam atas kepergian Yadi. Pada Jumat (13/9/2024), Ipuk mengunjungi rumah duka di Jalan Widuri, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. “Banyuwangi kehilangan sosok seniman yang berdedikasi. Selamat jalan Pak Yadi, karya-karyamu akan selalu dikenang,” ucap Ipuk saat bertemu keluarga almarhum.

Baca Juga: Siami, Penenun Tradisional Banyuwangi yang Setia Melestarikan Warisan Leluhur

Di rumah duka, Ipuk disambut oleh istri almarhum, Khotimah Syam, beserta keluarga. Ia bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga turut membacakan tahlil untuk mendoakan mendiang Yadi.

Ipuk mengenang S. Yadi K sebagai sosok yang sangat berpengaruh, tidak hanya di Banyuwangi tetapi juga di kancah seni rupa nasional. “Banyak karya-karya beliau yang menginspirasi, terutama bagi seniman-seniman muda di Banyuwangi dan Indonesia,” kenang Ipuk. Ia pun mengagumi semangat Yadi yang tetap produktif berkarya meski dalam kondisi kesehatan yang menurun. “Konsistensi dan dedikasi beliau itu menginspirasi kita semua,” lanjutnya.

Baca Juga: Warga Desa Yosomulyo Banyuwangi Gelar Tari Kolosal Seribu Penari

Bupati Ipuk juga mengungkapkan kedekatannya dengan karya-karya Yadi, di mana dua lukisan Yadi menghiasi tempat-tempat penting di Banyuwangi. Salah satu lukisan bertema Gandrung dipajang di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, sementara satu lagi bertema panen padi dipasang di kediaman pribadi Ipuk. “Karya-karya beliau adalah bagian dari amal yang terus hidup,” ungkapnya.

Saat mengunjungi rumah duka, Ipuk juga terkesan melihat sejumlah lukisan karya Yadi yang menggambarkan cintanya terhadap keluarga. “Ada lukisan keluarga yang beliau buat sendiri, termasuk potret dirinya bersama istri dan anak-anaknya. Ini menunjukkan bahwa beliau sangat cinta keluarga. Beliau tidak hanya meninggalkan karya untuk masyarakat, tetapi juga untuk keluarganya,” kata Ipuk.

Lahir pada 6 Agustus 1958, S. Yadi K dikenal sebagai perupa dengan dedikasi tinggi terhadap seni. Meskipun kesehatannya semakin menurun dalam beberapa waktu terakhir, Yadi tetap setia melukis hingga akhir hayatnya. Karya-karya seni yang ia tinggalkan akan terus menginspirasi generasi seniman masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *