Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Smart Kampung Banyuwangi Dipresentasikan dalam Forum Smart City Asean di Laos

Smart Kampung Banyuwangi Dipresentasikan dalam Forum Smart City Asean
Smart Kampung Banyuwangi Dipresentasikan dalam Forum Smart City Asean.

BanyuwangiNet.com – Program digitalisasi layanan publik Smart Kampung Banyuwangi, dipresentasikan dalam ASEAN Smart City Network (ASCN), yang dihadiri delegasi 10 negara anggota ASEAN, di Luang Prabang, Laos.

Selain delegasi dari 10 negara ASEAN, forum tersebut juga dihadiri perwakilan dari Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang; Ministry of Land, Infrastructure, and Transport (MLIT) Korea Selatan; dan Department of State (DoS) Amerika Serikat, untuk membahas kerja sama dalam memajukan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan.

“Forum ini kesempatan besar bagi Banyuwangi untuk menyerap berbagai inovasi dari program-program smart city kelas dunia. Banyak ide dan gagasan menarik, yang nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Banyuwangi,” ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Banyuwangi, Budi Santoso, yang hadir dalam forum tersebut, Selasa (30/7/2024).

Baca Juga: Potensi Industri Rumahan Pengolahan Ikan Tradisional di Muncar

Di forum tersebut Budi memaparkan perkembangan Smart Kampung yang merupakan program Pengembangan Desa Terintegrasi, memadukan penggunaan TIK dengan kegiatan ekonomi, peningkatan pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, dan upaya pengentasan kemiskinan.

“Itulah yang membuat Smart Kampung kini telah diadopsi oleh Pemerintah Pusat untuk dikembangkan lebih luas lagi menjadi Ina Digital Apps,” kata Budi.

Selain itu, Budi menambahkan dengan bekerjasama dengan MLIT Jepang, Smart Kampung juga dikembangkan melalui Smart JAMP Project, dengan membuat Road Manager dan Bike Sharing. Kedua program ini membantu memetakan jalan yang rusak secara otomatis dan menyediakan peta digital dan rute bersepeda yang melewati berbagai destinasi wisata menarik di Banyuwangi.

Baca Juga: Kopi Robusta Banyuwangi Diuji untuk Mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis

“Program tersebut sangat membantu kami saat menggelar Tour de Banyuwangi Ijen yang diikuti pembalap dari berbagai negara yang baru saja selesai digelar,” terang Budi.

Sementara Plh. Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Amran, mengatakan Banyuwangi dipilih menjadi salah satu wakil Indonesia bersama Kota Makassar, DKI Jakarta, dan Kabupaten Sumedang didasarkan pada beberapa faktor.

Selain berprestasi dalam pelayanan publik, dari hasil hasil evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Pemkab Banyuwangi meraih 4,50 dengan predikat Memuaskan.

Menurut Amran, inti pembangunan perkotaan cerdas di Indonesia tidak hanya berorientasi pemutakhiran teknologi dan digitalisasi. Namun perlu memiliki fasilitas pelayanan yang terstandardisasi, penyediaan fasilitas, pengoperasian serta pemeliharaan layanan sesuai dengan standar pelayanan.

“Banyuwangi memenuhi standar itu. Bahkan prinsip-prinsip smart city mampu diaplikasikan Banyuwangi di desa-desa,” kata Amran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version