Minggu, Oktober 27BANYUWANGINET
Shadow

Ratusan Domba dan Kambing Tampil Cantik di Kontes, Perebutkan Piala Bupati Banyuwangi

Salah satu domba di Kontes Ternak Kambing dan Domba Banyuwangi.
Salah satu domba di Kontes Ternak Kambing dan Domba Banyuwangi.

BanyuwangiNet.com – Ratusan kambing dan domba tampil dalam kontes yang memperebutkan Piala Bupati Banyuwangi, di Lapangan Desa Benculuk, Cluring. Kontes yang berlangsung dua hari sejak, Sabtu (3/8/2024) itu, diikuti oleh 500-an domba dan kambing dari berbagai komunitas peternak di Jawa Timur. Ratusan domba dan kambing itu didandani sedemikian rupa agar terlihat cantik.

Seperti Domba bernama Mahalini memakai kacamata, lengkap dengan busana yang di desain khusus untuknya. Juga ada Rembo, domba dengan bulu hitam tebal yang memikat banyak pengunjung.

Pada kontes berat, ada Beti milik Omah Kayu Farm, Malang, kambing jenis spas yang memiliki berat hampir 100 kg.

“Peternakan menjadi satu pilar kekuatan ekonomi Banyuwangi. Dengan kontes ini kami ingin menunjukkan potensi besar peternakan kambing dan domba,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (4/8/2024).

Menurut Ipuk, Kontes Kambing dan Domba, merupakan ajang identifikasi ternak unggul. Selain itu juga untuk transfer ilmu dan memperluas jejaring bagi para peternak di Banyuwangi.

Baca Juga: Kembangkan Kreativitas Para Pelajar Melalui Festival Sastra Banyuwangi

“Mari kita manfaatkan kontes ini untuk berbagi ilmu dan sebagai sarana edukasi antar peternak,” harap Ipuk.

Pada kontes tersebut juga diserahkan Surat Keputusan (SK) penetapan sapi Rambon sebagai sapi lokal khas Banyuwangi oleh Kementerian Pertanian RI. Sertifikat tersebut diserahkan Koordinator Pemasaran dan Informasi Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Drh. Sarastina kepada Bupati Ipuk

Sapi Rambon adalah hasil persilangan dari beberapa jenis sapi. Moyang dari sapi Rambon diindikasi merupakan jenis indukan dari Banteng Jawa.

Di Banyuwangi populasi ini terdapat sekitar 600 ekor. Pemkab Banyuwangi melakukan pemulihan dan pelestarian, melibatkan berbagai tahapan pengujian dan rekayasa genetik.

“Kita patut bersyukur setelah sekian lama sapi Rambon ditetapkan menjadi hewan asli Banyuwangi,” tutur Ipuk.

Selain sapi Rambon, domba Sopas asal Banyuwangi juga diusulkan untuk menjadi kambing lokal Banyuwangi.

Baca Juga: Smart Kampung Banyuwangi Dipresentasikan dalam Forum Smart City Asean di Laos

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan mengatakan kontes domba dan kambing diikuti oleh berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur, seperti Nganjuk, Malang, Tulungagung, dan lainnya.

“Antusiasmenya sangat luar biasa. Kami sampai harus tutup pendaftaran karena terlalu banyak yang ikutan,” Ujar Arief.

Arief menjelaskan kontes domba dan kambing terdiri dari 2 komoditas, yakni kambing etawa dan domba sopas. Dari keduanya, lanjut Arief, masing-masing memiliki 10 kelas perlombaan.

“Parameter penilaiannya mulai dari bentuk kepala, telinga, tanduk, kulit, dan mata. Juga ada penilaian bagian tengah dan belakang, hingga kesehatan. Bentuk ekornya juga kami nilai secara rinci,” tambah Arief.

Kontes ini juga diisi dengan gerakan makan daging, makan telur, dan minum susu oleh anak TK dan SD di Benculuk. Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Peternakan dari Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, dan Probolinggo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version