Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Perupa Banyuwangi Kolaborasi dengan Penyanyi Terkemuka Luncurkan Lukisan Format NFT

Perupa Banyuwangi Kolaborasi dengan Penyanyi Terkemuka Luncurkan Lukisan Format NFT
Perupa Banyuwangi Kolaborasi dengan Penyanyi Terkemuka Luncurkan Lukisan Format NFT

BanyuwangiNet.com– Perupa Banyuwangi yang tergabung dalam komunitas ArtOs Nusantara berkolaborasi dengan para penyanyi terkemuka Tanah Air, meluncurkan lukisan dengan format Non Fungible Token (NFT), di Banyuwangi, Kamis (19/1).

Terdapat 11 perupa Banyuwangi seperti Windu Pamor, Sugi Laros, Suryantara, Abdul Rohim, Djo Armaya, Sugiono, Haruman Huda, dan lainnya. Mereka berkolaborasi dengan para penyanyi kenamaan yang tergabung dalam Label RPM (Royal Prima Musikindo), yakni Once Mekel, Yuni Shara, dan Shania.

Lukisan NFT tersebut bisa didapat dengan membeli lagu para penyanyi kenanaam lewat platform musik IMProduction.io. Terdapat 14 lukisan dari 11 perupa Banyuwangi dalam kolaborasi ini.

PBNU Berikan Penghargaan pada Penggubah Selawat Badar di Banyuwangi

Dengan membeli lagu lewat platform musik digital itu, para penikmat musik akan mendapatkan lukisan NFT dari para pelukis Banywuangi tersebut.

Seperti membeli lagu “Tanda Tanda” yang dinyanyikan oleh Yuni Shara, akan mendapatkan lukisan NFT berjudul “Bunga Asmara” karya Suryantara.

Pembeli lagu “Cintai Aku Lagi” oleh Sania akan mendapatkan lukisan NTF bertajuk “Kasmaran” buatan Sugiono, dan lagu-lagu lainnya.

Lukisan NFT tersebut untuk 50 orang pembeli pertama masing-masing lagu. Salah satu perupa ArtOs Nusantara, Windu Pamor, mengaku senang bisa berkolaborasi dengan para penyanyi beken tersebut.

Perupa ArtOs Nusantara lainnya, Suryantara, juga mengaku senang bisa berkolaborasi dengan para penyanyi kenamaan itu. “Merupakan suatu kebanggaan karya kami disandingkan dengan diva Indonesia Yuni Shara,” kata Suryantara.

Punya Aspek Histori, Banyuwangi Dipilih Jadi Tuan Rumah Rangkaian Satu Abad NU

Hal yang sama juga disampaikan Sugiono, ia berharap kolaborasi digital dengan beberapa musisi tanah air akan memberikan dampak meningkatnya penjualan produk seni yang bisa meningkatkan perekonomian sang seniman.

Founder ArtOs Nusantara, Imam Maskun, mengatakan, mendukung penuh upaya para perupa untuk merambah ke dunia teknologi.

“Dengan cara ini bisa menyebarluaskan karya seni perupa Banyuwangi ke berbagai platform yang kini tengah digemari masyarakat. Ini juga membuat para perupa bisa lebih eksis di dunia digital,” kata Imam.

Dunia NFT, menurut dia, merupakan hal yang baru bagi para seniman. Kolaborasi bersama para penyanyi terkenal Tanah Air menjadi langkah awal yang baik untuk memperkenalkan karya seni lewat NFT.

“Ini merupakan project NFT perdana. Kalau dulu, karya seni dipamerkan di masyarakat dan kolektor pasif. Sekarang dengan NFT, bisa lebih luas. Potensi untuk menemukan kolektor juga lebih luas,” kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda, mengatakan hadirnya teknologi blockchain seperti NFT memberi dampak positif bagi pelaku seni asal Banyuwangi. “Ini menjadi perpaduan seni dan teknologi. Saya berharap dengan tren NFT para pelaku seni Banyuwangi merambah pasar nasional bahkan internasional,” kata Bramuda.

Sementara CEO RPM, Octav Panggabean, menyatakan project digital ini juga menggarap beberapa penyanyi yang akan memberikan kemudahan sekaligus tantangan untuk kreator seni di Indonesia untuk berkembang.

“Seniman yang tergabung di sini kita berikan kebebasan untuk berkarya dan menentukan harga karya seni mereka yang dijual dalam platform NFT di IMProduction,” terang Octav.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version