Minggu, Oktober 27BANYUWANGINET
Shadow

Perkuat Integrasi Layanan Primer, Banyuwangi Gelar Festival Posyandu Kreatif

Festival Posyandu Kreatif

BanyuwangiNet.com – Memperkuat implementasi integrasi layanan primer (ILP) Posyandu pada masyarakat, Banyuwangi menggelar Festival Posyandu Kreatif (FPK), di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, 12-13 Agustus 2024.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pelayanan kesehatan dalam ILP mencakup seluruh siklus kehidupan. Mulai ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, anak pra sekolah, anak usia sekolah, remaja, dewasa hingga lansia.

Penerapannya dimulai dari Posyandu, Puskesmas Pembantu (pustu), sampai Puskesmas. Tujuan utamanya untuk memberikan layanan kesehatan yang holistik dan berkesinambungan kepada seluruh lapisan masyarakat.

“Kita terus memperkuat implementasi ILP, terutama di Posyandu. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan yang dimulai dari pencegahan,” kata Ipuk saat membuka acara tersebut secara virtual, Senin (12/8/2024).

Baca Juga: Banyuwangi Genjot Produksi Pisang Cavendish

“Kita dorong masyarakat agar lebih memprioritaskan upaya preventif (pencegahan), daripada menjalani proses kuratif (perawatan),” imbuh Ipuk.

Dengan mengintegrasikan berbagai layanan kesehatan, Ipuk berharap dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi ibu dan anak-anak.

Ipuk berharap dengan ajang yang diikuti para kader posyandu se-Banyuwangi ini, bisa memacu kreatifitas kader untuk memberikan layanan.

Di festival ini seluruh Posyandu menampilkan berbagai inovasi posyandu ILP yang mereka gagas untuk meningkatkan pelayanannya.

“Festival ini menjadi cara untuk merangsang kreativitas para kader, karena di sini kita lombakan inovasi Posyandu ILP-nya,” ujar Ipuk.

Seperti inovasi Posyandu Kenari, Desa Blambangan yang merupakan binaan dari Puskesmas Tapanrejo, Kecamatan Muncar. Para kader posyandu di sana membuat inovasi Bentor Sehatku untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi kelompok usia lanjut usia (lansia).

Baca Juga: Peternak di Banyuwangi Dilatih Membuat Silase untuk Meningkatkan Kualitas dan Populasi Ternak

Bentor Sehatku adalah layanan antar-jemput menggunakan kendaraan becak motor (Bentor) bagi warga lansia yang mengalami kesulitan akses ke posyandu.

Warga lansia yang sakit, tidak memiliki kendaraan, atau tidak ada keluarga yang mengantar ke posyandu akan dijemput oleh penarik bentor yang sudah disewa oleh tim posyandu. Sedikitnya ada 4 bentor yang disediakan untuk pelayanan ini. Sebagai pengganti uang transportnya, para lansia cukup membawa sampah plastik untuk dikumpulkan pada petugas di posyandu.

“Dengan inovasi ini, kunjungan lansia ke posyandu semakin meningkat. Sasarannya juga lebih luas, bukan warga yang itu-itu saja,” kata Kepala Puskesmas Tapanrejo, Nur Laila Hayati.

Ditambahkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, saat ini layanan ILP telah dilaksanakan di seluruh desa di Banyuwangi. Di setiap desa, dipilih satu posyandu pilot project yang menerapkan ILP. “Acara ini untuk penguatan, harapannya ke depan seluruh posyandu bisa menghadirkan layanan kesehatan terintegrasi bagi semua siklus kehidupan,” kata Amir.

Festival Posyandu Kreatif diisi dengan beragam lomba yang sarat edukasi. Mulai pameran posyandu siklus hidup, kuliner sehat, dan lainnya.

Pada hari kedua, acara bakal diisi dengan senam sehat dan sesi bincang sehat yang menghadirkan Tasya Kamila dan dr. Nings. Bincang sehat diikuti oleh 3000 pelajar SMA se-derajat, baik yang hadir secara online maupun offline.

“Sebanyak 46,9 persen remaja putri di Banyuwangi masih mengalami anemia. Maka posyandu kreatif kali ini kita fokuskan pada layanan usia remaja. Selain kita edukasi, mereka juga diberikan tablet penambah darah untuk menunjang kesehatannya karena mereka adalah calon-calon ibu yang diharapkan bisa melahirkan anak-anak yang sehat berkualitas,” pungkas Amir. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version