Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Ngantor di Desa Ramah Perempuan dan Anak, Bupati Ipuk Gelontor Program untuk Perempuan

Bupati Ipuk Gelontor Program untuk Perempuan
Ngantor di Desa Ramah Perempuan dan Anak, Bupati Ipuk Gelontor Program untuk Perempuan

BanyuwangiNet.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali ngantor di desa dalam program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa). Kali ini Ipuk ngantor di desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, yang merupakan pilot project model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

Desa Watukebo telah ditetapkan menjadi Desa DRPPA yang dicanangkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, 2021 lalu. 

Di desa ini Bupati Ipuk menggelontor berbagai program untuk perempuan. Seperti Ipuk memberikan bantuan usaha melalui program  Kanggo Riko dan Warung Naik Kelas (Wenak) pada perempuan. Ipuk mengunjungi ibu rumah tangga penjual tahu lontong, Hamsiyah, yang menjadi tulang punggung keluarga. 

“Enak tahu lontongnya padahal tempatnya nyempil tidak di pinggir jalan. Semoga lancar terus usahanya,” kata Ipuk. 

RSUD Blambangan Segera Miliki Pusat Jantung Terpadu Banyuwangi Cardiac Center

Ipuk juga memberikan bantuan alat usaha kepada janda penjual rujak, Aspupah, melalui Warung Naik Kelas (Wenak). 

Bupati Ipuk juga melihat langsung pelatihan usaha ibu rumah tangga berbahan dasar daur ulang. Mereka juga dilatih pembuatan ecoenzym yang berbahan dari sampah organik rumah tangga. 

Dalam pembuatan ecoezym tersebut ibu-ibu dilatih untuk memilah sampah rumah tangga menjadi organik dan anorganik melalui bank sampah. Sampah organik tersebut lantas dibuat ecoenzym untuk diolah menjadi berbagai produk seperti sabun, pupuk, lulur, pembersih, dan lain-lain.

Nikmati Paket Wisata Glenbaru Banyuwangi, Jelajahi Perkebunan dan Situs Bersejarah

“Program-program ini upaya menyelesaikan permasalahan dan pengembangan perempuan dan anak mulai dari desa. Dengan begitu, ini akan mendukung pembangunan perempuan dan anak dalam berbagai bidang,” ujar Ipuk. 

Ipuk menjelaskan pemkab akan terus menggulirkan program-program penguatan kapasitas perempuan dan perlindungan hak-hak anak di Banyuwangi. Mulai dari menggelar rutin Musrembang Perempuan dan Anak, serta mengintegrasikan program-program Banyuwangi Children Center (BCC) dan Pusat Pelayanan Terpadu dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), termasuk Bengkel Sakinah untuk pemberdayaan perempuan.

Di desa ini terdapat 12  Kader Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA). Kader SAPA ini  yang bertugas melakukan penadampingan pelaksanaan DRPPA. Salah satunya Putu Swatini yang sudah dua tahun menjadi Kader SAPA. 

“Kami lebih ke pendampingan terkait masalah perempuan dan anak, seperti kekerasan, pernikahan dini, dan lainnya. Seperti beberapa waktu lalu ada pernikahan dini, kami dampingi akhirnya diundur dua tahun,” kata Putu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *