Minggu, Oktober 27BANYUWANGINET
Shadow

Melihat TPS Balak Banyuwangi yang Berkapasitas 84 Ton per Hari

TPS Balak

BanyuwangiNet.com – Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Balak, dengan kapasitas hingga 84 ton per hari, di Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi telah secara resmi beroperasi sejak Sabtu, 16 September 2023. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, meresmikan TPS ini yang mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Norwegia.

TPS Balak bertujuan untuk mengolah sampah secara sirkuler dan berkelanjutan sebagai bagian dari inisiatif program Banyuwangi Hijau. Inisiatif ini bertujuan mengatasi masalah kebocoran sampah ke lingkungan dan meningkatkan kesehatan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.

“Kobocoran sampah ke lingkungan dapat dicegah melalui kerja sama seluruh pemangku kepentingan. Melalui inisiatif Program Banyuwangi Hijau, kami bekerja bersama untuk melakukan perbaikan nyata bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat Banyuwangi,” kata Bupati Ipuk Fiestiandani saat meresmikan TPS Balak.

Upacara peresmian tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, serta Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Kruger Griverin.

Program Banyuwangi Hijau melibatkan lebih dari 800 pendorong perubahan dari berbagai kelompok masyarakat, pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, kelompok akademisi, dan organisasi masyarakat. Bupati Ipuk berharap bahwa TPS Balak tidak hanya menjadi tempat pengolahan sampah tetapi juga pusat edukasi dan inspirasi bagi masyarakat.

TPS Balak merupakan bagian dari program Banyuwangi Hijau yang bertujuan mengendalikan sampah, khususnya plastik, dengan memilah sampah langsung dari rumah tangga.

Baca Juga: Sekitar 1300 Warga Banyuwangi Terima Bantuan Bedah Rumah Tak Layak Huni

Program Banyuwangi Hijau merupakan kelanjutan dari Project Stop (Stop Ocean Plastics) yang telah berhasil dijalankan di Kecamatan Muncar sejak tahun 2018 oleh NGO PT. Systemiq Lestari Indonesia, yang didanai oleh pemerintah Norwegia dan institusi bisnis Borealis dari Austria.

Untuk membangun TPS Balak, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengalokasikan lebih dari 1,5 hektar lahan dengan kapasitas untuk mengolah 84 ton sampah per hari. Fasilitas ini mampu melayani kebutuhan pengolahan sampah di enam kecamatan sekitarnya, dengan kapasitas pelayanan sekitar 250.000 penduduk atau 55.491 rumah. TPS Balak dilengkapi dengan teknologi pengolahan sampah seperti conveyor belt, baler, peralatan komposting, dan kendaraan pengangkut sampah.

Fasilitas ini juga mampu mengolah sampah organik dan non-organik secara efisien, yang sebagian besar berasal dari rumah tangga di wilayah layanan. Di masa depan, fasilitas ini diharapkan mampu mempekerjakan sekitar 200 orang karyawan dalam skala penuh.

Baca Juga: Ibu-Ibu Rumah Tangga Desa Bagorejo Ternak Jangkrik untuk Tambahan Ekonomi Keluarga, Bupati Ipuk: Patut Dicontoh

Markus Horcher, Director Sustainability & Public Affairs, Borealis, mengatakan bahwa Program Banyuwangi Hijau adalah perluasan dari pengelolaan sampah di Muncar pada tahun 2018 melalui Project STOP. “Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi dan cetak biru bagi program lain untuk mempercepat perwujudan ekonomi sirkuler dan menghindari pencemaran sampah ke lingkungan,” katanya.

Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Kruger Griverin, berharap bahwa TPS ini tidak hanya akan mengelola sampah tetapi juga akan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. “Kita tidak bisa hanya bereaksi, tetapi juga harus beraksi. Kerja sama di daerah adalah kunci untuk mengatasi permasalahan sampah,” ujarnya.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Sampah Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Nani Hendiarti, yang turut hadir dalam peresmian ini, mengapresiasi program Banyuwangi Hijau. “Saat ini, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70% pada 2025. Banyuwangi lebih dulu memikirkan permasalahan sampah dibanding kabupaten lain bahkan kota besar di Indonesia,” kata Nani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version