Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Digitalisasi Warung Naik Kelas, Banyuwangi Kolaborasi dengan Startup Kuliner Wahyoo

Digitalisasi Warung Naik Kelas, Banyuwangi Kolaborasi dengan Startup Kuliner Wahyoo

BANYUWANGI-Salah satu program pemulihan ekonomi yang digulirkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, adalah Warung Naik Kelas. Untuk memperkuat warung-warung rakyat agar bisa terlibat dalam ekosistem digitalisasi, Pemkab Banyuwangi kolaborasi dengan startup kuliner Wahyoo.

Wahyoo sebuah perusahaan rintisan teknologi, yang memodernisasi warung makan tradisional sehingga operasionalnya lebih produktif, efektif, efisien, dan higienis. Sampai saat ini setidaknya ada lebih dari 35.000 UMKM kuliner yang tersebar di Jabodetabek.

“Pengelolaan warung-warung rakyat di Banyuwangi umumnya dijalankan dengan tradisional dan belum memanfaatkan teknologi digital. Kolaborasi dengan Wahyoo ini diharapkan biaa mengangkat kinerja dan bisnis warung-warung Banyuwangi berkembang maksimal,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (20/12/2021).

Bupati Ipuk sendiri telah bertemu CEO Wahyoo, Peter Shearer, membahas proyeksi dan teknis pengembangan warung naik kelas di Banyuwangi.

Selain memanfaatkan digitalisasi, dengan kolaborasi bersama Wahyoo juga akan memperluas jaringan warung-warung rakyat. Selain itu Wahyoo juga melakukan branding terhadap warung-warung yang menjadi mitra.

Baca Juga:

Sebanyak 2.500 Nelayan di Banyuwangi Dapat Bantuan Premi Asuransi Gratis
Doa Bersama Lintas Agama untuk Kesejahteraan Masyarakat di Hari Jadi Banyuwangi 2021
Berdayakan Warung-Warung Rakyat, ASN Bagikan 25.000 Paket Nasi Sambut Harjaba
Mulai Normal, Bandara Banyuwangi Layani Rute Jakarta-Banyuwangi Tiap Hari

“Dengan Wahyoo akan memberikan kemudahan berbelanja melalui layanan digital. Selain itu nantinya juga ada pelatihan, pembimbingan bagi para mitra, serta pendapatan tambahan melalui produk-produk inovatif, berbagai program lainnya. Warung-warung rakyat nantinya  juga dilengkapi aplikasi keuangan serta beragam layanan untuk meningkatkan nilai tambah,” jelas Ipuk.

Sementara Peter Shearer, CEO Wahyoo mengaku sangat tertarik bisa bekerjasama dengan Banyuwangi. Peter mengatakan telah lama mengenal Banyuwangi sebagai daerah yang konsen terhadap digitalisasi. “Saya lama mengetahui Banyuwangi memberikan perhatian lebih pada digitalisasi. Beberapa kali saya memberikan pelatihan di Banyuwangi. Saya sangat tertarik bisa bekerjasama dengan Banyuwangi,” kata Peter yang baru saja berbagi inspirasi dan pengalaman mengembangkan bisnis bersama enterprenuer muda Banyuwangi dalam program ”Pahlawan Digital UMKM”.

Dalam Pahlawan Digital yang berkolaborasi dengan komunitas Nongkibar Banyuwangi itu, selain Peter Shearer, juga ada Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Putri Tanjung, bersama sejumlah bos berbagai bisnis rintisan seperti Co-Founder Qasir.id Rachmat Anggara, CEO Credibook Gabriel Frans, CEO Kang Duren Dzulfikri. Ketua Umum ICCN Fiki Satari, Tim Stafsus Presiden RI Axel Hugo, dan Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet, Farid Utomo.

Peter mengatakan salah satu tujuan Wahyoo adalah menaikkan kelas warung makan tradisional dengan memanfaatkan platform digital. Menurutnya kesuksesan mengembangkan platform digital tersebut, adalah dorongan atas usaha untuk memecahkan masalah.

“Dalam memanfaatkan digitalisasi fokus warung harus kepada konsumen, bukan kepada kompetitor. Dengan Wahyoo justru menjadikan kompetitor sebagai partner untuk maju bersama,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version