Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Cerita Pelajar Banyuwangi Tampilkan Tari Gandrung di London

Cerita Pelajar Banyuwangi Tampilkan Tari Gandrung di London
Penampilan para pelajar Banyuwangi tampilkan Tari Gandrung di London.

Para pelajar Banyuwangi tampilkan tari Gandrung di London, Inggris, tampil di ajang ‘’Experience Indonesia’’, di London, Inggris, 6-9 November 2022.

London, BanyuwangiNet – Para seniman muda dari pelajar SMAN 1 Taruna Budaya Rogojampi, Banyuwangi, tampil di ajang ‘’Experience Indonesia’’, di London, Inggris, 6-9 November 2022.

Mereka unjuk kreasi di dua pertunjukan, yakni “Indonesian Day” di Vinegar Yard, Minggu malam (6/11/2022), dan ‘Indonesia Night Show’ di Great Central Hall Westminster,  Selasa (8/11/2022).

Di hadapan tatapan para bule di pusat Eropa itu, ia bersama seniman lainnya berhasil mempersembahkan tari kebanggaan rakyat Blambangan.

Tidak hanya menyuguhkan tari Gandrung, tapi juga tari khas Banyuwangi lainnya, seperti Jakripah, Rodat Syiiran, Punjari, Kembang Pesisiran, dan Jaran Goyang. 

LAN RI Tunjuk Banyuwangi dalam Tukar Pengetahuan Birokrasi Digital Indonesia-Jepang

Rasa bangga tidak bisa disembunyikan dari raut Mutiara Ramadhania. Dia bangga dapat menampilkan tari gandrung di London, Inggris. 

“Saya dan teman-teman benar-benar senang. Ini pengalaman baru buat kami. Apalagi melihat masyarakat Inggris dan orang-orang Indonesia yang tinggal di Inggris senang dengan penampilan kami. Pokoknya, rasa lelah kami yang berlatih tiap hari sepulang sekolah, terbayar semua,” aku Mutiara, Jumat (11/11/2022).

Hal yang sama juga dirasakan Nadin Vandora Wati. Ia merasa bangga turut memperkenalkan tari gandrung tak hanya di Banyuwangi, tapi juga di mancanegara. “Semoga ini bisa membuat nama Banyuwangi semakin harum di mata dunia,” ungkapnya.

Mutiara dan Nadin merupakan dua di antara 12 siswa Banyuwangi yang tampil dalam event Indonesian Experience yang diselenggarakan Kedutaan Besar Indonesia di Inggris. Para seniman tersebut terdiri dari penari, penabuh gamelan, dan sinden. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terimakasih dan rasa bangganya atas penampilan para duta budaya tersebut. “Kami di Banyuwangi merasa bangga karena anak-anak kami diberikan kesempatan untuk bisa tampil memperkenalkan seni budaya kami di Indonesian Experience di Inggris,” kata Ipuk. 

Permudah Layanan, Banyuwangi Jemput Bola Bantu Pemulihan Adminduk Warga Terdampak Banjir Kalibaru

Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno yang mendampingi pelajar di London, para seniman belia di tiap sesi membawakan tiga tarian dalam waktu tidak kurang dari satu jam. 

“Anak-anak harus membawakan tiga jenis tarian dengan waktu sangat pendek, sehingga butuh strategi khusus agar berjalan baik,” ujar Suratno.

Seperti di “Indonesian Night”, penampilan para duta pelajar Banyuwangi itu membawakan tari jejer gandrung sebagai pembuka. Kemudian, dilanjutkan penampilan peragaan busana. 

Usai peragaan busana, kontingen pelajar Banyuwangi kembali harus menari dengan membawakan tari rodat syiiran. Berikutnya, giliran penyanyi Dewi Gita mengisi acara. Lagi-lagi duta seni pelajar Banyuwangi berganti kostum untuk membawakan tari jakripah lengkap dengan replika kepala barong.

“Jeda satu tarian ke tarian berikutnya hanya sekitar sepuluh menit. Selama sepuluh menit, anak-anak harus berganti kostum karena membawakan tarian yang berbeda,” kata Suratno.

Penampilan duta seni pelajar yang tergabung dalam Sanggar Sayu Wiwit asuhan Jajulaidik tersebut memukau seluruh penonton yang memadati Great Central Hall Westminster, London. Tidak hanya penari para penabuh gamelan juga mendapat apresiasi. Mereka begitu terampil memainkan musik tradisional Banyuwangi.

“Penampilan seni Banyuwangi begitu dinamis. Anak-anak pelajar tampil sangat eksklusif,,” jelas Suratno.

Begitu seluruh pertunjukan tuntas, peralatan musik tradisional seperti kendang, kempul, saron, gong, dan angklung yang dibawa dari Banyuwangi tidak dibawa pulang. Sebagai kenang-kenangan, alat musik tersebut diserahkan ke kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London di Inggris. Serah terima alat musik tradisional dilakukan oleh Suratno kepada Dubes RI di London, Desra Percaya.

Setelah sukses membawakan tarian, rombongan duta seni pelajar berkesempatan menikmati tempat-tempat bersejarah di London. Salah satunya mengunjungi Stonehenge yang merupakan sebuah situs peninggalan prasejarah di Inggris.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version