Minggu, Oktober 27BANYUWANGINET
Shadow

Berburu Buah Naga Kuning Banyuwangi, Varietas Primadona dengan Harga Tinggi

Buah Naga Kuning Banyuwangi
Buah Naga Kuning Banyuwangi

BanyuwangiNet.com – Kabupaten Banyuwangi terus memperkuat posisinya sebagai salah satu sentra utama pemasok buah naga di Indonesia. Selain buah naga merah dan putih yang sudah dikenal luas, kini petani hortikultura di Banyuwangi mulai mengembangkan buah naga kuning yang tengah menjadi primadona baru di pasaran.

Salah satu petani yang sukses mengembangkan varietas ini adalah Mulyadi, petani dari Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Sejak satu setengah tahun lalu, Mulyadi menanam buah naga kuning varietas Golden Isis, yang kini semakin diminati karena keunikan rasa dan tampilannya.

“Rasanya unik, perpaduan antara buah anggur dan leci, dengan tampilan kulit kuning keemasan yang eksotis. Tidak heran jika buah ini menjadi primadona di pasaran,” ungkap Mulyadi saat dikunjungi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dalam rangka program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).

Baca Juga: Tingkatkan Produksi, Petani Didorong Terapkan Sistem Pertanian Organik

Harga buah naga kuning Golden Isis ini juga cukup menggiurkan, mencapai Rp 50.000 per kilogram, jauh di atas harga buah naga merah. Hal ini membuat Mulyadi dan petani lainnya semakin antusias menanam varietas ini di wilayah Kecamatan Pesanggaran, yang kini sudah memiliki lahan sekitar 2,5 hektar khusus untuk buah naga kuning.

Mulyadi menjelaskan bahwa pola perawatan buah naga Golden Isis tidak jauh berbeda dengan buah naga merah. Ia menggunakan metode perawatan semi organik, memadukan pupuk kandang dan pupuk kimia, serta kapur dolomit, didukung dengan penyinaran lampu untuk merangsang pembungaan.

“Dengan perawatan yang tepat, tanaman buah naga Golden saya tumbuh optimal. Dari tanam hingga panen pertama biasanya butuh waktu 1-1,5 tahun, tetapi saya berhasil panen perdana dalam waktu 9 bulan dengan hasil yang memuaskan,” kata Mulyadi.

Baca Juga: Lindungi Industri Kreatif Warga, Banyuwangi Fasilitasi Pengurusan HKI

Dalam 1,5 tahun masa tanam, Mulyadi telah melakukan tujuh kali panen dengan total hasil mencapai 2 ton. Sebagian besar, sekitar 80 persen, hasil panennya dipasok ke supermarket di Surabaya, Jakarta, dan Yogyakarta. Mulyadi sangat teliti dalam merawat tanamannya agar memenuhi standar kualitas supermarket, termasuk memastikan ukuran buah sesuai dengan spesifikasi pasar modern.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, sangat mendukung upaya para petani untuk mengembangkan varietas baru ini. “Kita harus jeli melihat peluang pasar. Pengembangan varietas baru seperti ini tidak hanya memperkaya potensi pertanian daerah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani karena harganya yang tinggi,” ujar Ipuk.

Pengembangan buah naga kuning tidak hanya dilakukan di Kecamatan Pesanggaran, tetapi juga di beberapa kecamatan lainnya seperti Muncar, Giri, dan Gambiran. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendukung pengembangan ini melalui berbagai program, termasuk pendampingan intensif oleh tenaga penyuluh pertanian, bantuan pupuk, pelatihan sambung pucuk, hingga bantuan bibit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version