Minggu, Oktober 27BANYUWANGINET
Shadow

Warga Banyuwangi Kumpulkan Sampah Rumah Tangga jadi Tambahan Pendapatan di Masa Pandemi

Mengumpulkan sampah rumah tangga bisa menjadi alternatif tambahan pendapatan di tengah pandemi Covid-19 bagi warga Banyuwangi. Tidak perlu keluar rumah, satu bulan bisa mencapai Rp 900.000 bahkan lebih tergantung jumlah sampah yang terkumpul di rumah masing-masing.

BANYUWANGI– Mengumpulkan sampah rumah tangga bisa menjadi alternatif tambahan pendapatan di tengah pandemi Covid-19 bagi warga Banyuwangi. Tidak perlu keluar rumah, satu bulan bisa mencapai Rp 900.000 bahkan lebih tergantung jumlah sampah yang terkumpul di rumah masing-masing.

Pemkab Banyuwangi telah membuat program Bank Sampah Banyuwangi Giat Keliling (Bagiak) yang bisa dimanfaatkan warga untuk mendapatkan uang tambahan dari mengumpulkan sampah rumah tangga masing-masing.

“Bagiak merupakan program jemput bola hasil pemilahan sampah organik dan anorganik dari masyarakat, berupa tabungan sampah yang bisa diambil dalam bentuk uang sehingga menjadi keuntungan bagi para nasabah,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Chusnul Khotimah

Chusnul mengatakan warga yang mengikuti program ini, ditetapkan menjadi nasabah dan mendapat tabungan sampah. Warga cukup mengumpulkan sampah rumah tangga masing-masing, lalu memilah antara sampah organik dan organik. Setelah itu petugas dari DLH akan mendatangi rumah warga dan mengambil sampah-sampah tersebut. Sampah-sampah yang dikumpulkan dihitung dan diganti dengan sejumlah uang yang bisa diambil tiap bulan atau sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga:

Dibantu Relawan Banyuwangi, 3.200 Warga Divaksin dalam 5 Jam di 2 Titik

Youth Creative Network Bantu Branding UMKM Desa di Banyuwangi

“Ini saling menguntungkan. Masyarakat dapat uang, sementara kami bisa mengendalikan sampah di perkotaan,” ujarnya.

Dengan Bagiak ini mempermudah nasabah untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah dan mendapat keuntungan dari hasil menabung sampah, sehingga sampah bisa terkelola dengan baik dan lingkungan menjadi lebih bersih. Kesadaran dan minat masyarakat dalam pengelolaan persampahan juga semakin meningkat.

Awalnya nasabah yang akan menabung harus datang langsung ke Bank Sampah Banyuwangi. Seiring berjalannya waktu untuk meningkatkan pelayanan saat ini petugas dari Bank Sampah Banyuwangi berkeliling untuk menjemput hasil pemilahan sampah dari para nasabah.
DLH juga telah membuat aplikasi menabung sampah yakni Kertaspedia yang layanan menabung sampah berbasis digital.

Hasil dari tabungan sampah ini bisa menambah pendapatan. Seperti yang dilakukan Edy Supriyanto (40), warga Kelurahan Klatak, Kalipuro, Banyuwangi. Tiap bulan dia bisa mendapat tambahan uang dari tabungan Bank Sampah sekitar Rp 900.000 hasil dari sampah rumah tangganya sendiri.

“Alhamdulillah dari sampah rumah tangga saya sendiri, tiap bulan rata-rata saya bisa mendapatkan uang Rp 900.000. Jadi tidak memulung sampah di tempat orang lain, cukup sampah rumah tanggga sendiri saya kumpulkan,” ujarnya.

Edy mengatakan tiap hari dia memilih sampah menjadi dua, organik dan anorganik. Setelah itu menunggu petugas mengambil sampah itu. “Kalau dulu saya rutin setor sampah ke depo Bank Sampah di Jalan Jaksa Agung Suprapto, di belakang Stadion Diponegoro. Sekarang petugas Bank Sampah yang datang ke rumah. Jadi cukup menunggu di rumah,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan Uni Zuraida (39) warga Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi. Di masa pandemi seperti ini, keberadaan Bank Sampah cukup membantu dirinya mendapatkan uang tambahan.

“Saya tiap bulan rata-rata mendapat Rp 600.000 dari sampah yang biasa saya kumpulkan. Alhamdulillah di masa sulit gini sangat bermanfaat bagi keluarga,” ujarnya.

Zuraida mengaku sebelumnya dia membakar sampah rumah tangganya. Namun setelah mendapat informasi dan penjelasan dari petugas Bank Sampah, dia dan anggota keluarganya mulai mengumpulkan sampah-sampah tersebut.

“Sudah 6 bulan ini saya kumpulkan. Saya juga ada sampah popok bekas. Per kilo kering (popok bayi) saya dapat seribu. Lumayan lah,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *