Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Banyuwangi Siap Sambut World Surf League 2022 di Pantai Plengkung Alas Purwo

Banyuwangi Siap Sambut World Surf League 2022 di Pantai Plengkung Alas Purwo
Sumber: worldsurfleague.com

BanyuwangiNet–Banyuwangi bersiap menjadi tuan rumah World Surf League 2022, yang akan digelar di Pantai Plengkung (G-Land) Alas Purwo Banyuwangi, Jawa Timur, 28 Mei–6 Juni.

Berbagai persiapan terus dimatangkan oleh Pemkab Banyuwangi dan berbagai stakeholder yang terlibat. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah meninjau langsung persiapan di Pantai Plengkung, Selasa (10/5/2022) lalu.

Di sana bupati perempuan itu meninjau pembangunan judge tower. Terdapat tiga judge tower yang salah satunya berada di laut. Judge tower tersebut berfungsi untuk tempat penilaian juri.

“Berdasarkan informasi dari pelaksana, mereka optimistis tidak lama lagi pembangunan judge tower sudah selesai,” kata Ipuk, usai berdiskusi dengan pelaksana pembangunan judge tower.

Selain itu Ipuk juga memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama berbagai pihak untuk memastikan event yang memiliki social media engagement terbesar ketiga ajang olahraga dunia dan melampaui Moto GP itu sukses digelar di Banyuwangi.

Dalam rakor tersebut hadir Balai Taman Nasional Alas Purwo, pelaksana pembangunan kontruksi judge tower, serta jajaran Pemkab Banyuwangi seperti Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (Dinas PU Cipta Karya), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), dan lainnya.

“Apa yang menjadi kendala bisa kita sharing bersama, dan apa yang bisa kami bantu, serta apa saja yang perlu dipercepat,” kata Ipuk.

Baca Juga: Fasilitas RSUD Blambangan Terlengkap di Banyuwangi

Menurut Ipuk WSL akan memberikan dampak yang luas bagi pariwisata tidak hanya bagi Banyuwangi, namun juga Indonesia. “Karena itu harus dipersiapkan secara matang. Ini juga momentum pemulihan ekonomi Banyuwangi,” tambah Ipuk.

Berbagai persiapan juga terus dilakukan. Menurut Kepala Balai TN Alas Purwo, Nuryadi, terus melakukan koordinasi dengan semua stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan kejuaraan surfing tersebut.

“Kami terus berkomunikasi dengan PLN untuk kelistrikan di lokasi event. Selain itu kami juga berkoordinasi dengan penyedia jaringan internet,”katanya.

Menurut Nuryadi, selama pelaksanaan WSL akan ada live streaming dari judge tower yang ada di laut. “Kami juga akan menyediakan giant screen di pantai Plengkung,” kata Nuryadi.

Setelah itu Ipuk juga menggelar rakor bersama lintas sektoral yang dipimpin langsung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves). Dipimpin Kosmas Harefa, Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, segala persiapan terkait pelaksanaan dibahas secara detail.

Rapat diikuti Kemenpora, Kementrian Pariwisata dan Ekraf, Kementrian PUPR, Kemenkominfo, Kementrian LHK, TNI/Polri, PSOI (Persatuan Selancar Ombak Indonesia), Pemprov Jatim, Telkom dan Telkomsel, PLN, dan Pertamina.

WSL Championship Tour 2022 sendiri digelar di sejumlah pantai terpilih, sejak Januari 2022, dan berakhir pada Agustus 2022. Di antaranya di Hawaii, Australia, Amerika Serikat, Banyuwangi (Jawa Timur, Indonesia), Brazil, Afrika Selatan, Portugal, dan Tahiti.

Songsong World Surf League 2022, Ipuk Silaturahmi ke Menpora

Tidak hanya itu Bupati Ipuk juga bersilaturahim dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, di Jakarta untuk menyongsong penyelenggaraan World Surf League (WSL) 2022, Rabu (11/5/2022).

Ipuk berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terhadap event internasional dengan social media engagement terbesar ketiga di dunia untuk ajang olahraga tersebut.

“Terima kasih atas dukungan Menpora kepada Banyuwangi dalam mengembangkan sport tourism. Memadukan pariwisata dan olahraga sangat efektif mendorong pemulihan ekonomi, seperti arahan Pak Menpora,” ujar Ipuk.

Menpora Zainudin Amali menyatakan, Kemenpora senantiasa mendukung berbagai ajang olahraga yang berpadu dengan pariwisata. Konsep sport tourism tersebut terbukti telah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

“World Surf League ini sebuah ajang olahraga selancar yang luar biasa. Kami mendukung bukan hanya karena terkait pengembangan olahraga selancar, tetapi juga berkaitan dengan pemulihan pariwisata yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Zainudin.

World Surf League (WSL) Championship Tour sendiri adalah ajang selancar internasional yang mendapatkan perhatian luas dari seluruh dunia. Liga selancar paling prestisius di dunia ini telah dihelat sejak 1976, dan hanya diikuti peselancar profesional terbaik dunia untuk mengejar predikat sebagai yang terbaik dari yang terbaik di seluruh jagat. Ajang ini disiarkan ratusan televisi di seluruh dunia.

“WSL menjadi ajang untuk kembali menggaungkan pariwisata Indonesia, Jawa Timur, dan Banyuwangi. Liga selancar paling bergengsi. Ibarat di olahraga tenis, ini semacam grand slam-nya yang cuma ada empat di dunia, alias turnamen dengan kategori tertinggi dari seluruh turnamen yang ada di muka bumi,” imbuh Ipuk.

Soal lokasi, yaitu Pantai Plengkung (G-Land) memang dikenal sebagai surga bagi peselancar dunia.

Dengan ketinggian ombak 6-8 meter dan panjang 2 kilometer, pantai ini menjadi destinasi impian para peselancar di seluruh dunia. Ombaknya masuk kategori salah satu terbaik di dunia. Gelombang di G-Land seringkali dapat membentuk tabung air yang hampir sempurna, di mana foto aksi peselancar di dalamnya kerap viral di berbagai belahan dunia.

“Lokasi G-Land berada di Kawasan Taman Nasional Alas Purwo yang begitu kaya flora dan fauna, yang telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO-PBB dan geopark nasional, dan kini dalam pengajuan sebagai bagian dari jaringan geopark dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG) bersama Kawah Ijen dan Pantai Pulau Merah,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda.

TN Alas Purwo menjadi rumah bagi 700 jenis flora, 50 jenis mamalia, 320 jenis burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptile. Sejak 2018, akses jalan utama di kawasan ini telah diaspal. Sejumlah fasilitas juga telah dibangun untuk menambah kenyamanan pengunjung.

Di TN Alas Purwo, wisatawan akan merasakan petualangan seru. Memasuki kawasan tersebut, pengunjung disambut rimbunan pohon. Di sana terdapat Situs Kawitan, pura umat Hindu. Dalam bahasa Jawa, Kawitan berarti ”awal mula”. Ini merujuk pada keyakinan bahwa Alas Purwo dipercaya sebagai tanah yang pertama kali ada saat penciptaan Jawa.

Di Alas Purwo juga terdapat banyak gua, salah satunya Gua Istana yang disebut memiliki kegelapan abadi dan banyak didatangi tokoh-tokoh spiritual.

“Dengan keunggulan destinasi itulah, WSL bukan semata-mata ajang selancar semata, tetapi juga bagian dari pemulihan untuk membangkitkan kembali sektor wisata,” papar Bupati Ipuk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *