Sabtu, Oktober 26BANYUWANGINET
Shadow

Aktivis Organisasi Dunia Usaha Banyuwangi Gembira Anas Calon Kepala LKPP

Para aktivis alias pegiat organisasi dunia usaha Banyuwangi menilai kepemimpinan Abdullah Azwar Anas selama 2010-2015 dan 2016-2021 di Banyuwangi bisa membawa kemajuan bagi daerah tersebut.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesian (HIPMI) Banyuwangi, Dede Abdul Ghany (paling kanan).

BANYUWANGI – Para aktivis alias pegiat organisasi dunia usaha Banyuwangi menilai kepemimpinan Abdullah Azwar Anas selama 2010-2015 dan 2016-2021 di Banyuwangi bisa membawa kemajuan bagi daerah tersebut.

“Selama 10 tahun memimpin Banyuwangi, Pak Anas terbukti mampu mengelola dana APBD. Dengan APBD yang relatif kecil bila dibandingkan wilayah Banyuwangi yang sangat luas, Banyuwangi ini terluas di Jawa lho, Pak Anas mampu membawa Banyuwangi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” kata Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesian (HIPMI) Banyuwangi, Dede Abdul Ghany, Sabtu (4/12/2021).

“Banyak pembangunan dan mampu mengerek ekonomi yang sangat dirasakan masyarakat Banyuwangi. Berarti APBD meskipun jumlahnya relatif kecil, tapi membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi, terbukti kemiskinan turun dan pendapatan per kapita naik, ” tambah Dede.

Dede mencontohkan pembangunan Bandara Banyuwangi yang sebagian sumber dananya dari APBD. Dengan konsep green airport (bandara hijau) yang unik dan pertama kali di Indonesia, Bandara Banyuwangi menjadi ikon tersendiri.

“Di saat banyak daerah mengandalkan pembangunan bandara dari APBN, di era Pak Anas Banyuwangi berani membangun bandara dengan anggaran APBD, yang terbukti meningkatkan aksesibilitas ekonomi,” jelas Dede.

Dede menambahkan pembangunan Banyuwangi juga sangat dirasakan oleh masyarakat Banyuwangi. Salah satunya, pendapatan per kapita masyarakat naik. Jika pada tahun 2010 hanya Rp20,86 juta, pada tahun 2019 jumlahnya naik menjadi Rp51, juta per tahun.

Baca Juga:

Gelar Festival Kita Bisa, Banyuwangi Wadahi Kreasi Pelajar Disabilitas
Lantik 128 Pejabat, Bupati Ipuk: Saya Tidak Minta Apa-Apa, Kecuali Tingkatkan Kinerja
Putri Tanjung dan Bos-Bos Startup ke Banyuwangi, Tebar Inspirasi ke Anak-Anak Muda

“Angka kemiskinan juga turun, dari yang awalnya dua digit dengan berbagai program pemberdayaan ekonomi di Banyuwangi, turun menjadi 7,5 persen pada 2019,” tambah Dede.

Selain itu, menurut Dede, Selama kepemimpinan Anas pengelolaan APBD dilakukan dengan transparan. “Monitoring Corruption Perception (MCP) Banyuwangi menurut KPK berada di posisi kelima terbaik di Jatim. Hal ini menunjukkan mitigasi korupsi dilakukan optimal,” jelas Dede.

“Dengan kompetensi yang cukup memadai itulah, saya kira pas kalau beliau nantinya dipercaya memimpin LKPP,” imbuhnya.

Hal yang sama juga dikatakan Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) David Wijaya Tjoek. Menurutnya selama 10 tahun terakhir wajah Banyuwangi berubah. Iklim dunia usaha dan investasi di Banyuwangi mengalami peningkatan tajam.

“Selama 10 tahun terakhir Pak Anas mampu menjaga iklim investasi. Ini ditunjukkan banyaknya hotel berbintang di Banyuwangi. Selain itu banyak perusahaan-perusahaan ternama juga menanamkan investasinya di Banyuwangi,” kata David.

Ditambah lagi perkembangan pesat pariwisata Banyuwangi, yang mampu mengungkit perekonomian warganya. “Pak Anas mampu membawa Banyuwangi yang dulu buka apa-apa menjadi dilirik banyak orang. Ditambah lagi segudang prestasi nasional dan internasional yang ditorehkan Banyuwangi selama kepemimpinan Pak Anas,” tambah David.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *